Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini 4 Tuntutan Ibu-ibu Terkait Kekerasan di Demonstrasi Mahasiswa

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Aksi solidaritas beberapa ibu yang mengatasnamakan diri emak-emak dan pemuda yang mengecam soal kekerasan yang dilakukan polisi dalam aksi demonstrasi September lalu, di Polda Metro Jaya pada Ahad, 13 Oktober 2019. Tempo/Adam Prireza
Aksi solidaritas beberapa ibu yang mengatasnamakan diri emak-emak dan pemuda yang mengecam soal kekerasan yang dilakukan polisi dalam aksi demonstrasi September lalu, di Polda Metro Jaya pada Ahad, 13 Oktober 2019. Tempo/Adam Prireza
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Sekelompok ibu-ibu yang mengatasnamakan wanita Indonesia menggelar unjuk rasa di depan Kantor Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya, Jakarta Selatan, pada Ahad, 13 Oktober 2019 mengecam kekerasan di demonstrasi mahasiswa.

Salah seorang demonstran, Wiwin Warsiati, mengatakan mereka membawa empat tuntutan yang pada intinya mengecam tindak kekerasan yang diduga dilakukan polisi saat demonstrasi mahasiswa di depan Gedung DPR pada akhir September lalu.

Tuntutan pertama, kata Wiwin, adalah agar polisi membebaskan para mahasiswa yang masih ditahan hingga saat ini. Selanjutnya mereka meminta Polda Metro Jaya membuka akses secara terbuka dan transparan terkait data mahasiswa dan pelajar yang ditahan. “Termasuk memberikan akses pendampingan hukum,” ujar Wiwin di lokasi.

Tuntutan selanjutnya adalah meminta polisi menghentikan aksi kekerasan terhadap pelajar dan mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa. Merujuk ke data Lembaha Bantuan Hukum, Wiwin mengatakan ditemukan tanda-tanda kekerasan seperti tubuh lebam dan memar pada tubuh para pelajar dan mahasiswa yang tewas.

Adapun tuntutan terakhir adalah meminta Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidik Tinggi, Komisi Perlindungan Anak Indonesia, serta Dinas Pendidikan untuk tidak melarang mahasiswa atau pelajar dalam menyuarakan pendapatnya serta ancaman drop out.

Menurut pantauan Tempo, aksi hari ini tak hanya dihadiri oleh kaum ibu. Beberapa anak muda tampak berpartisipasi menyuarakan hal yang sama: meminta polisi mengusut tindak kekerasan yang dialami pelajar dan mahasiswa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Koordinator aksi, Kokom Komalawati, 40 tahun, mengatakan kalau demonstrasi kali ini merupakan lanjutan dari aksi yang mereka lakukan 29 September lalu. Ia tak menutup kemungkinan kedepannya akan menggelar aksi serupa. “Kami sedang berkoordinasi dengan emak-emak di berbagai daerah untuk menggalang solidaritas. Kami tidak ingin hal serupa terjadi kepada anak-anak yang lain,” tutur dia.

Para demonstran membawa berbagai macam poster yang menggambarkan kegelisahan mereka. Salah satu posternya bertuliskan, “#Anakku Sayang #Anakku Malang #Kamu Berjuang #Aparat Menendang.” Ada juga poster yang berisi permintaan agar pelajar yang mengikuti demonstrasi September lalu tak dikeluarkan dari sekolahnya.

Selain berorasi, demonstran juga menggelar aksi tabur bunga di atas seragam putih abu-abu khas pelajar SMA. Di samping seragam tersebut tertulis lima nama mahasiswa dan pelajar yang tewas selama aksi demonstrasi di Akhir September.

Mereka adalah Immawan Randi, M. Yusuf Kardawi, Bagus Putra Mahendra, Maulana Suryadi, dan Akbar Alamsyah.

Para ibu-ibu kompak mengenakan pakaian yang didominasi warna hitam untuk menunjukkan rasa duka terhadap lima pelajar dan mahasiswa yang gugur saat menyuarakan pendapat dalam gelombang demonstrasi mahasiswa dan pelajar tersebut.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gibran soal Pendukungnya Bakal Unjuk Rasa di Depan Gedung MK Besok: Monggo yang Penting Tertib

16 jam lalu

Cawapres Gibran Rakabuming Raka berharap masih ada peluang untuk pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Foto diambil di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Gibran soal Pendukungnya Bakal Unjuk Rasa di Depan Gedung MK Besok: Monggo yang Penting Tertib

Gibran Rakabuming merespons rencana pendukungnya yang bakal berunjuk rasa menjelang putusan sidang sengketa gugatan Pilpres di Gedung MK


Demonstran Pro-Palestina Blokir Jalan dan Hentikan Lalu Lintas Bandara di Amerika Serikat

2 hari lalu

Puluhan aktivis pembela HAM dan tokoh masyarakat bersama Amnesty International Indonesia menggelar aksi unjuk rasa Menolak Kejahatan Kemanusian di Gaza di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Dalam aksinya para aktivis menyerukan negara-negara sekutunya seperti Amerika Serikat harus didesak untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina. TEMPO/Subekti.
Demonstran Pro-Palestina Blokir Jalan dan Hentikan Lalu Lintas Bandara di Amerika Serikat

Unjuk rasa besar-besaran pro-Palestina memblokir jalan di beberapa negara bagian Amerika Serikat, hingga menghalangi jalan menuju bandara besar.


Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

3 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

Netanyahu dan istrinya dilaporkan berlindung di dalam bunker di kediaman tersebut pada akhir pekan lalu untuk menghindari serangan rudal Iran.


DPN FKHN: Ratusan Nakes Hanya Minta Naik Gaji, Selama ini Hanya Dapat Rp 400-600 Ribu

6 hari lalu

Tenaga medis menyuntikkan vaksin Sinopharm saat kegiatan vaksinasi COVID-19 untuk ekspatriat di Gelanggang Remaja Tanjung Priok, Jakarta, Rabu 29 Desember 2021. Kegiatan itu diikuti oleh 49 orang ekspatriat atau warga negara asing (WNA) yang tinggal di Indonesia. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
DPN FKHN: Ratusan Nakes Hanya Minta Naik Gaji, Selama ini Hanya Dapat Rp 400-600 Ribu

Berdasarkan informasi yang diterima Sepri, ratusan nakes itu diberhentikan karena melakukan unjuk rasa kenaikan upah.


Ribuan Mahasiswa Unjuk Rasa Tolak Jokowi 3 Periode, Ini 10 Tuntutannya 2 Tahun Lalu

7 hari lalu

Mahasiswa membawa poster dengan wajah sejumlah pejabat dalam aksi di depan DPR RI, Senin 11 April 2022. Massa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran tepat didepan gedung DPR RI dalam aksi ini mahasiswa memberikan 4 tuntutan salah satunya menolak perpanjangan masa jabatan presiden. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah'
Ribuan Mahasiswa Unjuk Rasa Tolak Jokowi 3 Periode, Ini 10 Tuntutannya 2 Tahun Lalu

Demo 11 April 2022, mahasiswa unjuk rasa ke pemerintahan Jokowi di seluruh Indonesia. Apa tuntutan saat itu? Kini, masih relevan?


Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

9 hari lalu

Foto udara menunjukan kapal-kapal yang diduga miliki Cina, berkeliaran di sekitar Pulau Thitu, salah satu dari sembilan fitur yang diduduki Filipina di Kepulauan Spratly, di Laut China Selatan yang disengketakan, 9 Maret 2023. REUTERS/Eloisa Lopez
Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.


Forum Penyelamat Demokrasi Desak 16 Demonstran yang Ditangkap Aparat Dibebaskan

29 hari lalu

Sekretaris Eksekutif Forum Penyelamat Demokrasi dan Reformasi (F-PDR), Rudy S. Kamri, bersama eks Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI, Agus Supriatna, ketika ditemui di Jalan Diponegoro Nomor 72, Menteng, Jakarta, Sabtu, 9 Maret 2024. TEMPO/Defara Dhanya
Forum Penyelamat Demokrasi Desak 16 Demonstran yang Ditangkap Aparat Dibebaskan

Forum Penyelamat Demokrasi dan Reformasi (F-PDR) mendesak agar 16 demonstran yang ditangkap segera dibebaskan.


Menjelang Penetapan Hasil Pemilu oleh KPU, Begini Suasana di Depan Gedung DPR

29 hari lalu

Suasana sepi di depan Gedung DPR/MPR  hingga pukul 14.15 WIB Rabu 20 Maret 2024. Rombongan pengunjuk rasa yang dikabarkan akan kembali melakukan aksinya belum yang terlihat. TEMPO/Defara Dhanya
Menjelang Penetapan Hasil Pemilu oleh KPU, Begini Suasana di Depan Gedung DPR

Aksi demontrasi tolak pemilu curang di Kompleks Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sudah berlangsung sejak Senin lalu. Namun hari ini belum terlihat


Menjelang Penetapan Hasil Pemilu 2024, Jalan di Depan Kantor KPU Ditutup

29 hari lalu

Penutupan jalan di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum atau KPU RI menjelang penetapan hasil Pemilu 2024 pada hari ini, Rabu, 20 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
Menjelang Penetapan Hasil Pemilu 2024, Jalan di Depan Kantor KPU Ditutup

Menjelang penetapan hasil Pemilu hari ini, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat yang berada di depan Kantor KPU, ditutup.


Dua Insiden Saat Kunker Jokowi di Sumut Ini Menyeret Nama Paspampres

30 hari lalu

Presiden Joko Widodo (kiri) berkomunikasi dengan pedagang saat meninjau Pasar Gelugur di Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatra Utara (Sumut), Jumat (15/3/2024). ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden
Dua Insiden Saat Kunker Jokowi di Sumut Ini Menyeret Nama Paspampres

Saat kunker Jokowi di Sumatra Utara terjadi dua insiden yang menyeret nama Paspampres. Apa saja insiden itu? Bagaimana pula respons Paspampres?