TEMPO.CO, Jakarta - Tingkat kepuasan warga DKI Jakarta terhadap kinerja Gubernur Anies Baswedan masih tinggi. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Populi Centre, mayoritas warga ibu kota masih puas meskipun terdapat tren penurunan dibandingkan tahun lalu.
"Ketika masyarakat Jakarta diminta untuk menilai kinerja Pemprov selama satu tahun terakhir, sebanyak 65,5 persen menjawab puas, sedangkan sebanyak 28,1 persen menjawab tidak puas," ujar Deputi Direktur Eksekutif Populi Center Afrimadona pada pemaparan hasil survei di Slipi, Jakarta Barat, Senin, 14 Oktober 2019.
Meskipun masih tinggi, tren penurunan terlihat jika dibandingkan hasil survei tahun lalu. Pada Oktober 2018, berdasarkan survei Populi juga, Anies Baswedan mendapatkan tingkat kepuasan sebesar 69,8 persen.
Survei Populi kali ini, menurut Afri, dilakukan terhadap 600 responden dengan metode pengambilan sample secara acak bertingkat (multistage random sampling). Responden dipilih secara proporsional dan merata di 6 kabupaten dan kota administratif di DKI Jakarta. Adapun margin of error dalam survei ini adalah 4.00 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Afri menyatakan, tahun lalu terdapat 10,9 masyarakat yang merasa sangat puas dengan kinerja Anies Baswedan. Angka itu menurun menjari 7 persen saja pada tahun ini. Begitu pun dengan masyarakat yang merasa puas, terjadi penurunan tipis dari 58,9 persen menjadi 58,5 persen.
Namun jumlah masyarakat yang merasa tak puas dengan kinerja Anies hanya naik sedikit. Jika tahun lau berada di angka 27,9 persen maka tahun ini berada di angka 28,1 persen dengan 1,3 persen sangat tidak puas dan 26,8 persen tidak puas saja.
Kenaikan signifikan justru terjadi di kelompok masyarakat yang tak menjawab atau pun tidak tahu. Tahun lalu, terdapat 2,5 persen masyarakat dalam kategori ini dan meningkat menjadi 6,3 persen pada tahun ini.
Salah satu hal yang membuat masyarakat puas dengan kinerja Anies adalah program Kartu Jakarta Pintar Plus. Sebanyak 37 persen masyarakat menilai KJP Plus sebagai program Pemprov DKI Jakarta yang paling bermanfaat.
"Sedangkan paling tak bermanfaat adalah tidak ada sebanyak 30 persen dan rumah DP 0 Rupiah 16,5 persen," kata Afri.
Untuk menjamin distribusi sampel yang seimbang, Afrimadona menjelaskan setiap kelurahan terpilih dialokasikan 10 responden dari dua Rukun Tetangga. Populi juga menghitung kesetaraan gender dengan proporsi antara laki-laki dan perempuan mencapai 50:50. Besaran sampel tiap wilayah dialokasikan sesuai dengan proporsi penduduk yang mempunyai hak pilih dari data Komisi Pemilihan Umum.
Sebagaimana diketahui, Anies Baswedan akan genap dua tahun memimpin DKI Jakarta pada 16 Oktober mendatang.