TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan salah satu strategi mengatasi banjir di Jakarta adalah dengan membangun kolam retensi di kawasan hulu. Tanpa penanganan di wilayah hulu, Anies pesimis DKI Jakarta akan bebas banjir.
"Strategi yang harus kita dorong lebih jauh adalah membangun kolam-kolam retensi di hulu," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa 19 Oktober 2019.
Menurut Anies dengan adanya kolam retensi di hulu tersebut, maka volume air yang datang ke Jakarta akan berkurang dan bisa dikendalikan hingga tidak menyebabkan banjir.
Dia mengatakan terjadinya banjir di Jakarta selama ini karena volume air ke Jakarta tinggi yang kemudian bertemu dengan kawasan yang lebih rendah dari permukaan air laut.
Padahal, kata Anies, DKI Jakarta sudah melakukan berbagai upaya pencegahan banjir. Diantaranya adalah normalisasi sungai namun banjir masih terjadi.
"Beberapa bulan lalu kawasan Kampung Melayu terjadi banjir, padahal di situ sudah dilakukan normalisasi, " ujarnya.
Dia menyatakan sebesar apa pun upaya pencegahan banjir dilakukan di Jakarta, namun selama di hulu tidak dilakukan pengendalian arus air maka banjir akan tetap terjadi.
Anies mengatakan sudah berkomunikasi dengan Kementerian PUPR bahkan Presiden Joko Widodo terkait penanganan banjir di Jakarta dalam jangka panjang tersebut.
"Saya sudah bicara dengan pak menteri PUPR bahkan presiden beberapa hari lalu soal percepatan pembangunan di hulu," ujarnya.