TEMPO.CO, Jakarta - Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap seorang terduga teroris bernama Adnan alias Aulia alias Gondrong, 20 tahun, di Tambun Selatan, Bekasi, pada Rabu malam, 16 Oktober 2019.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono membenarkan hal itu. "Betul, memang ada penangkapan," kata Argo saat dikonfirmasi wartawan.
Argo menjelaskan bahwa Adnan masih berkaitan dengan jaringan Fazri Pahlawan alias Abu Zee yang ditangkap di Bekasi akhir September lalu. Adnan juga diduga berkaitan dengan empat terduga teroris yang ditangkap di Lampung. "Malam ini sedang dilakukan penggeledahan di rumahnya di Tambun," kata dia.
Berdasarkan keterangan tertulis yang Tempo terima, Adnan ditangkap di rumahnya, Jalan Raya Papan Mas RT 007 RW 004 Kelurahan Setia Mekar, Tambun Selatan, Bekasi pada Rabu malam sekitar pukul 21.20. Dari penangkapan itu, diketahui ia berbaiat kepada pemimpin ISIS Abu Bakar Albaghdadi.
Menurut Argo, ia mengikuti idad pada Juni 2019 di air terjun Batu Putu, Lampung. Adnan juga telah merakit dua alat pemantik bom dari telepon seluler. Bahkan, Adnan telah melakukan uji coba meledakan mesiu dengan pemantik bom dari telepon seluler. Saat ini, kata Argo, Adnan telah dibawa ke Polda Metro Jaya untuk menjalan pemeriksaan lebih lanjut.
Pascapenangkapan Syahrial Alamsyah alias Abu Rara yang menusuk Menkopolhukam Wiranto di Pandeglang, polisi telah menangkap 37 terduga teroris hingga hari ini. Abu Rara diketahui bergabung dengan Jamaah Ansharut Daulah Bekasi yang dipimpin Abu Zee.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal mengatakan puluhan terduga teroris yang pihaknya tangkap tak akan melakukan aksi amaliyah ketika pelaksanaan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober mendatang.
Berdasarkan pengakuan para tersangka, kelompok Abu Zee berencana ingin melakukan serangan teror di tempat ibadah dan kantor kepolisian. "Sampai saat ini belum ada pernyataan dari kepolisian bahwa ada kelompok yang akan melakukan aksi menggagalkan pelantikan presiden," kata Iqbal di Hotel Cosmo Amaroossa, Jakarta Selatan, Rabu.