TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta bersama Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia tengah menggodok konsep bike sharing. Manajer Komunikasi dan Kerja Sama ITDP Indonesia Fani Rachmita mengatakan konsep bike sharing berupa penyediaan sepeda yang ditempatkan di titik-titik tertentu. Tujuannya memudahkan warga berpindah dari titik asalnya menuju transportasi umum.
"Jadi ketika orang mau bermobilitas menggunakan sepeda, mereka bisa langsung ambil lalu mereka bisa pergi ke poin berikutnya di mana mereka bisa taruh lagi sepedanya lalu melanjutkan perjalanannya entah pakai apa," kata Fani saat dihubungi Tempo, Senin, 14 Oktober 2019.
Menurut Fani, bike sharing bisa menjadi solusi bagi warga yang tak memiliki sepeda. Dengan tersedianya bike sharing, warga dapat meminjam atau menyewa sepeda untuk berangkat ke stasiun kereta atau halte bus.
ITDP Indonesia, kata Fani, merujuk pada pengalaman bike sharing di Cina. Di sana, parkir sepeda berada di sekitar stasiun, kantor, permukiman, pusat belanja, dan sekolah.
Hasil kajian ITDP Cina menunjukkan bahwa jumlah penumpang bus rapid transit (BRT) meningkat setelah warga bisa mengakses transportasi umum menggunakan sepeda. "Jadi ternyata bisa meningkatkan penumpang transportasi umum di Cina," ujar Fani.
Transport Associate ITDP Indonesia Aishah Imran mengusulkan dua sistem bike sharing untuk Jakarta. Pertama, membangun infrastruktur parkir sepeda atau disebut dock bikeshare di titik-titik yang telah ditentukan.
Kedua, sepeda bisa terpakir di tempat parkir yang dituju tanpa perlu meletakkannya di dock. Untuk membuka dan mengunci kembali sepeda harus memakai aplikasi seperti yang diterapkan Gowes. Sistem ini dinamakan dockless bikeshare.
"Yang satu lebih mahal tapi bisa lebih mudah juga pengawasannya. Yang dockless lebih murah tapi masalahnya pengawasannya," kata Aishah.
ITDP Indonesia menilai pemerintah DKI kini serius membuka ruang untuk menjadikan sepeda sebagai alternatif moda transportasi di ibu kota. Di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, pemerintah daerah berencana menggarap jalur khusus sepeda sepanjang 63 kilometer.
Anies membaginya menjadi tiga fase. Jalur sepeda fase 1 melintang dari Jalan Pemuda Rawamangun, Jakarta Timur, hingga Gambir, Jakarta Pusat dengan panjang 25 kilometer. Jalur kedua dimulai dari persimpangan dekat Stasiun MRT Fatmawati, Jakarta Selatan menuju Terowongan Kendal, Jakarta Pusat sepanjang 23 kilometer. Uji coba dua jalur ini sudah berjalan, fase pertama sejak 20 September dan fase kedua pada 12 Oktober.