TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta mengajukan anggaran Rp 110 miliar untuk meneruskan pembangunan segmen tanggul laut National Capital Integrated Coastal Development ( NCICD) di Jakarta Utara. Awalnya, tanggul laut tersebut akan dibangun pengembang pulau buatan di Teluk Jakarta.
Namun, karena pembangunannya dibatalkan, pengembang tidak lagi melanjutkan tanggul laut tersebut. Pembangunan tanggul nantinya bakal dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Pemerintah Provinsi DKI.
"Masih ada 34 kilometer yang belum terbangun," kata Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI, Juaini, saat dihubungi, Rabu, 16 Oktober 2019.
Juaini menuturkan total tanggul pengaman pantai dan tanggul muara sungai di pantai Utara Jakarta itu rencananya akan dibangun sepanjang 46,2 kilometer. Saat pertama kali direncanakan, pembagian area pembangunan tanggul tersebut dikerjakan Pemprov DKI dan Kementerian PUPR 11,2 kilometer, BUMN 16,4 kilometer, BUMD 7,2 kilometer dan Swasta 14,6 kilometer.
Menurut Juaini, Pemprov DKI dan Kementerian PUPR berinisiatif mempercepat pembangunan tanggul karena ingin segera mengurangi risiko bencana yang berdampak ke masyarakat. Tahun ini, DKI telah membangun sepanjang 6,5 kilometer.
Adapun total anggaran yang disiapkan untuk pembangunan tanggul laut tahun ini mencapai Rp 59 miliar. Berdasarkan kesepakatan terakhir DKI bakal membangun 20,8 kilometer, sedangkan kementerian sepanjang 16,48 kilometer. "Kami berharap tahun depan proyek tanggul laut itu bisa terselesaikan," kata dia.