TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta (UIN Syarif Hidayatullah) berusaha rehat sejenak dan menurunkan ketegangan dalam rangkaian aksi demonstrasi menolak pelemahan KPK dan sejumlah RUU bermasalah di DPR RI. Mereka menggelar oborolan santai bersama satrawan dan seniman dalam kegiatan yang diberi nama #TANGSEL MEMANGGIL pada Rabu sore lalu, 16 Oktober 2019.
"Acara ini diinisiasi oleh Dewan Mahasiswa (Dema) UIN Jakarta, dicoba cooling down dulu membuat kajian naskah akademik di masing-masing kampus," kata ketua Dema UIN Jakarta Sultan Rifandi kepada wartawan di sela-sela acara itu, Rabu malam.
Menurut Sultan, selain berdiskusi harus ada sentuhan-sentuhan seni yang sedikit santai tapi tidak keluar dari substansi. Rehat sejenak juga dimaksudkan menjaga nafas perjuangan agar tetap konsisten.
"Saat ini kondisinya agak sedikit dingin, tensinya agak sedikit dingin tidak terlalu panas, kemudian kita coba memanaskan mesin lagi di masing-masing kampus dan UIN Jakarta menggunakan cara kalau politik itu kotor biar seni yang membersihkannya," ujarnya menuturkan.
Kegiatan #TANGSELMEMANGGIL mengundang alumni-alumni berbagai mahasiswa dan seniman untuk, di antaranya, berdiskusi, doa bersama, pembacaan puisi, nonton film dokumenter, serta tabur bunga secara simbolik. "Sambil kita merayakan ada yang tidak beres di negara ini," kata Sultan.