Menurut Ninoy, sang habib sempat bertanya kepada massa dalam masjid apakah mobil ambulans sudah datang. Ambulans itu rencananya bakal digunakan mengangkut mayat Ninoy untuk dibawa ke lokasi kerusuhan. Namun massa menjawab belum ada ambulans yang datang.
"Sejak demo reda sekitar pukul 02.00 (1 Oktober 2019), habib itu yang merancang untuk membunuh saya bersama penyedia ambulans yang mengaku sebagai tim medis," ujar Ninoy. Belum terkonfirmasi apakah petugas medis yang dimaksud Ninoy itu adalah Dokter Insani atau suaminya atau keduanya.
Situs pencarian ternyata juga merekam nama Dokter Insani saat ramai persidangan terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk tuduhan penistaan agama, dua tahun lalu. Dokter Insani, juga sebagai sukarelawan tim medis, hadir di antara massa anti-Ahok.
"Sidang ini cuma mengulur-ngulur waktu saja," katanya saat mengikuti sidang minggu ke-9 dari Jalan RM Harsono, pada 7 Februari 2017. Persidangan Ahok digelar di Gedung Kementerian Pertanian.
Terdakwa kasus dugaan penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengikuti sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, 25 April 2017. Pada sidang sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum menuntut Ahok dengan hukuman satu tahun penjara dan masa percobaan dua tahun. POOL/KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Para demonstran anti-Ahok mengaku sudah berkumpul sejak sehabis salat subuh. Hingga hampir tengah hari mereka tetap meramaikan Jalan RM Harsono walaupun terkadang turun hujan. Tampak pula dua ambulans di antara mereka.
Tentang kliennya pernah demo anti-Ahok, Gufron, pengacara Insani, menyatakan tidak tahu menahu. "Tapi kalaupun pernah, itu hak dia sebagai warga negara," katanya, Jumat 18 Oktober 2019.