TEMPO.CO, Jakarta -Pelantikan Ma'ruf Amin sebagai Wakil Presiden periode 2019-2024, turut disyukuri tetangga di kediamannya di Jalan Lorong 27 RT7 RW8 Kelurahan/Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
"Saya merasa bangga tetangga saya jadi wapres," kata Heni, 32 tahun, tetangga di depan rumah Ma'ruf saat ditemui, Senin, 21 Oktober 2019.
Selain bangga, kata dia, ada juga kekhawatiran yang dirasakan karena mempunyai tetangga yang menjadi pejabat negara. Heni khawatir adanya teror terhadap Ma'ruf yang ditujukan di dekat rumahnya.
"Takut juga. Kalau ada yang meneror pejabat. Saya takut dibom," ucapnya.
Ketua Majelis Ulama Indonesia nonaktif tersebut dilantik bersama Presiden Joko Widodo di kompleks MPR RI, Ahad, 20 Oktober kemarin.
Ia menuturkan Ma'ruf dikenal sebagai warga yang baik dan mau bermasyarakat dengan warga di sekitarnya. Meski sudah lama menjadi pejabat, tapi Maruf tidak memposisikan dirinya lebih tinggi dari warga. "Kayak orang biasa saja."
Rumah Ma'ruf pun setiap Sabtu, selalu terbuka sampai sekarang untuk digelar pengajian ibu-ibu di sekitar rumahnya. Warga berharap rumah tersebut terus terbuka untuk warga menggelar pengajian rutin meski Ma'ruf telah menjadi orang nomor dua di Indonesian. "Sampai sekarang sih masih tetap ada pengajiannya."
Warga lainnya, Sri Bariyati, 55 tahun, mengatakan hal senada. Namun, rumah Ma'ruf tidak seterbuka sebelum Ketua MUI nonaktif tersebut terpilih sebagai wakil presiden. Bahkan, pengajian selamatan Maruf terpilih harus tamu undangan yang datang.
"Sekarang pengajian di rumah Abah, atau Ma'ruf Amin harus dapat undangan. Kalau tidak ada undangan tidak bisa masuk," ujarnya. "Pengawalannya sekarang ketat."