TEMPO.CO, Jakarta - Tim dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan polisi gagal bernegosiasi untuk menurunkan aktivitas Greenpeace Indonesia yang memanjat Patung Selamat Datang Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu, 23 Oktober 2019.
Wakil Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Susatyo Purnomo mengatakan telah mencoba berbagai upaya untuk berdiskusi agar mereka mau dievakuasi. "Tapi mereka tetap tidak mengindahkan imbauan kami. Bahkan kami sampai turunkan kendaraan taktis Damkar untuk mengevakuasi mereka, tapi tetap tidak didengarkan," kata dia di Bundaran HI.
Susatyo mengatakan timnya telah mencoba mendekat menggunakan kendaraan tangga Damkar hingga jarak 10 meter dengan mereka. Namun, mereka tetap bergeming.
Menurut Susatyo, tindakan relawan Greenpeace membahayakan diri mereka. Apalagi di saat kondisi cuaca sedang panas seperti hari ini. "Mereka bisa dehidrasi. Kami sudah meminta mereka turun karena bisa membahayakan diri mereka dan kami turun bertanggungjawab atas keselamatan mereka," kata dia.
Selain itu, tindakan mereka yang bertahan di atas patung Selamat Datang membahayakan pengendara jalan. Sebab, tidak sedikit pengendara yang menghentikan laju kendaraannya untuk melihat mereka. "Bahkan, tadi sudah ada satu kecelakaan," kata Susatyo.
Tim penyelamat, kata Susatyo, akan mencoba dengan alternatif lain untuk mengevakuasi mereka. "Sampai sekarang kami belum tahu kapan mereka mau turun. Kami sedang cari alat khusus untuk evakuasi setelah tangga Damkar belum menjangkau mereka," ujarnya.
Adapun maksud dari Greenpeace memasang spanduk di Patung Selamat Datang dan Patung Dirgantara adalah memberi pesan kepada Presiden Jokowi di periode keduanya terkait kegentingan untuk meninggalkan energi kotor seperti batu bara dan melakukan penyelamatan hutan.