TEMPO.CO, Jakarta - Bahaya timbal mengancam anak-anak di taman-taman bermain dan taman kanak-kanak yang ada di Jakarta. Anak-anak terpapar zat berbahaya itu melalui penggunaan cat yang mengandung timbal pada setiap sarana atau peralatan bermain yang ada
Bahaya ini diungkap Yayasan Nexus3 yang melakukan penelitian bersama dengan IPEN, sebuah jaringan global LSM kepentingan publik untuk masa depan yang bebas racun. Mereka melakukan penelitian di kota-kota di Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Meksiko.
Di Jakarta, Nexus3 mengunjungi sebanyak 32 taman terdiri dari 20 taman bermain umum dan 12 taman bermain untuk usia taman kanak-kanak di lima wilayah DKI Jakarta sepanjang bulan ini. Hasilnya, mereka menemukan 69 persen peralatan bermain yang ada mengandung timbal dengan konsentrasi lebih dari 90 ppm--nilai ambang yang ditetapkan Program Lingkungan PBB (UNEP).
Mereka mendeteksinya menggunakan alat analisis X-Ray Fluorescence (XRF). Peralatan bermain dengan cat kuning ditemukan memiliki tingkat timbal paling tinggi, di atas 4.000 ppm.
Ilustrasi mengecat furnitur. Pixabay.com
“Tingginya kadar timbal yang terdeteksi pada cat peralatan bermain di luar ruangan sangat mengkhawatirkan dan tidak dapat diterima dari aspek kesehatan," ujar Yuyun Ismawati, penasihat senior Yayasan Nexus3 dalam keterangan tertulis, Selasa, 22 Oktober 2019.
Yuyun menerangkan, penggunaan berulang peralatan bermain itu serta paparan sinar matahari juga hujan akan menyebabkan cat memudar. Lapisan cat yang terkelupas selanjutnya bercampur dengan debu dan tanah, "Yang dapat masuk ke dalam tubuh anak-anak melalui perilaku tangan ke mulut.”