Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Riset Timbal Alat Bermain, DKI Disebut Bakal Periksa RPTRA Lain

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Sarana bermain di RPTRA Jeruk Manis, Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian cat mengandung timbal oleh Yayasan Nexus3, Jumat, 25 Oktober 2019. Tempo/M Yusuf Manurung
Sarana bermain di RPTRA Jeruk Manis, Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian cat mengandung timbal oleh Yayasan Nexus3, Jumat, 25 Oktober 2019. Tempo/M Yusuf Manurung
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Yayasan Nexus3 atau BaliFokus melakukan pertemuan di Balai Kota untuk membahas penelitian konsentrasi timbal pada peralatan bermain di taman-taman Ibu Kota pada Jumat, 25 Oktober 2019.

Menurut Toxic Program Officer Nexus3, Sonia Buftheim, pemerintah pimpinan Gubernur Anies Baswedan itu menyambut positif penelitian yang dilakukan oleh lembaganya soal timbal berbahaya itu.

"Intinya untuk mencari solusi atas masalah ini," ujar Sonia di Balai Kota, Jakarta Pusat.

Menurut Sonia, pertemuan itu dihadiri oleh anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP), Dinas Kehutanan dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TPPA). Dia berujar, pemerintah DKI juga mengajak Nexus3 untuk memeriksa taman dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) lainnya yang belum masuk dalam objek penelitian guna mengetahui kadar timbal.

"Kemungkinan minggu depan rapat lagi," kata Sonia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yayasan Nexus3 melakukan riset di 32 taman pada Oktober 2019. Mereka mendeteksi peralatan bermain seperti ayunan, jungkat-jungkit dan luncuran berlapis cat yang mengandung timbal menggunakan alat analisis X-Ray Fluorescence (XRF). Penelitian dilakukan pada 20 taman bermain umum dan 12 taman bermain untuk usia taman kanak-kanak di lima wilayah Jakarta.

Hasil penelitian Nexus3 menunjukkan bahwa 82 dari 119 peralatan bermain di Jakarta memiliki konsentrasi timbal di atas 90 ppm (part per milion).

Angka 90 ppm disebut sebagai standar peraturan paling ketat di dunia. Dalam penelitian itu bahkan ditemukan adanya peralatan bermain berupa kombinasi ayunan dan luncuran pada satu taman di Jakarta Barat yang memiliki konsentrasi timbal 4170 ppm.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengapa Tidak Dianjurkan Minum Teh Sebelum Tidur?

33 hari lalu

Ilustrasi minum teh. Shutterstock.com
Mengapa Tidak Dianjurkan Minum Teh Sebelum Tidur?

Kandungan kafein berlebihan dalam teh dapat mengganggu siklus tidur dan bangun.


Peneliti FKUI Ingatkan Bahaya Pajanan Timbal pada Anak

10 Januari 2024

Ilustrasi panci. id.priceaz.com
Peneliti FKUI Ingatkan Bahaya Pajanan Timbal pada Anak

Pajanan timbal dapat menyebabkan beragam gangguan kesehatan, khususnya pada anak. Berikut penjelasan peneliti FKUI.


Bisa Hambat Perkembangan Anak, Ketahui Deretan Bahan Kimia dalam Mainan Anak

12 Februari 2023

Ilustrasi anak-anak dan mainan. Shutterstock.com
Bisa Hambat Perkembangan Anak, Ketahui Deretan Bahan Kimia dalam Mainan Anak

Anak-anak selalu berada di dekat mainan anak, maka tak aneh mereka bermain, memeluk, dan bahkan mengunyah.


Cara Membuang Limbah Baterai agar Tidak Mencemari Lingkungan

8 Desember 2022

Ilustrasi batu baterai. Pixabay
Cara Membuang Limbah Baterai agar Tidak Mencemari Lingkungan

Jika tidak didaur ulang dengan baik, limbah baterai akan berdampak pada lingkungan sekitar Anda.


Ini Kegunaan Pensil H, F, HB, dan B

11 Desember 2021

Warna-warni pensil kayu Faber-Castell  saat diproduksi di pabrinya di Stein dekat Nuremberg, Jerman 16 Januari 2018. Faber-Castell merupakan salah satu produsen terbesar dan tertua di dunia untuk pena, pensil, perlengkapan kantor lainnya. REUTERS
Ini Kegunaan Pensil H, F, HB, dan B

Setiap jenis pensil memiliki kegunaan berbeda-beda. Berikut ini kegunaan pensil H, F, HB, dan B.


Wagub DKI Sebut RPTRA di Jakarta Tak Lagi Pakai Cat Bertimbal

5 November 2021

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Oktober 2021. TEMPO/Lani Diana
Wagub DKI Sebut RPTRA di Jakarta Tak Lagi Pakai Cat Bertimbal

Wagub DKI Riza Patria mengatakan, tak ada lagi zat berbahaya yang mengancam kesehatan anak-anak saat beraktivitas di RPTRA.


Wagub DKI Bantah Kandungan Logam Berat Beracun di Alat Permainan RPTRA Jakarta

5 November 2021

Sejumlah anak-anak beraktivitas di RPTRA Bonti Tanah Abang, Jakarta, Jumat, 29 Oktober 2021. Yayasan Nexus 3 menilai ada puluhan tempat bermain di Jakarta yang biasa disebut Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) tidak ramah anak lantaran belum bebas zat logam timbal. Zat tersebut banyak ditemukan di dalam ragam permainan warna-warni anak yang kedapatan dilapisi cat belum bebas timbal. TEMPO/Muhammad Hidayat
Wagub DKI Bantah Kandungan Logam Berat Beracun di Alat Permainan RPTRA Jakarta

Studi yang dilakukan Yayasan Nexus3 pada tahun 2019 menunjukkan cat bertimbal ditemukan di 32 RPTRA di Jakarta.


Enam Elemen Paling Beracun di Dunia

3 Oktober 2021

Kawasan kebun sagu yang terkena limbah merkuri di Gunung Botak, Pulau Buru, Maluku, Rabu, 28 November 2018. ANTARA
Enam Elemen Paling Beracun di Dunia

Salah satu zat beracun ini dipakai untuk membunuh aktivis HAM, Munir Said Thalib


Ini Bahayanya Jika Terlalu Sering Makan Mi Instan

28 Agustus 2021

Ilustrasi mi instan (Pixabay.com)
Ini Bahayanya Jika Terlalu Sering Makan Mi Instan

Dilansir dari laman Times of India, sebagian besar merek mi instan mengandung MSG, zat aditif untuk meningkatkan cita rasa makanana.


Penyebab Penyakit Misterius di India Mulai Terkuak

12 Desember 2020

Seorang pekerja medis merawat pasien yang menderita penyakit virus corona (Covid-19), di Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Yatharth di Noida, di pinggiran New Delhi, India, 15 September 2020.[REUTERS / Adnan Abidi]
Penyebab Penyakit Misterius di India Mulai Terkuak

Hasil penelitian para ahli di India menunjukkan makanan yang dikonsumsi para korban mengandung merkuri dan residu pestisida berlebih