TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta telah mempelajari penelitian Yayasan Nexus3 terkait dengan cat bertimbal yang berbahaya di taman bermain ibu kota.
"Intinya sebetulnya kalau kami lihat itu terkait syarat produk," kata Kepala Dinas LH Andono Warih saat ditemui di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Senin, 28 Oktober 2019.
Dalam penelitiannya, Yayasan Nexus3 di 32 taman di Jakarta itu pada Oktober 2019, mendeteksi permainan berlapis cat bertimbal pada 20 taman bermain umum dan 12 taman bermain untuk usia taman kanak-kanak di lima wilayah Jakarta. Zat berbahaya itu terdeteksi menggunakan alat analisis X-Ray Fluorescence (XRF).
Hasil riset itu menunjukkan, 82 dari 119 atau 69 persen dari peralatan bermain yang dianalisis, memiliki konsentrasi timbal total di atas 90 ppm.
Permainan jungkat-jungkit di RPTRA Jeruk Manis, yang menjadi objek penelitian cat bertimbal oleh Yayasan Nexus3, Jumat, 25 Oktober 2019. Tempo/M Yusuf Manurung
Andono mengatakan pihaknya belum bisa menguji kandungan produk cat mengandung timbal itu. Sejauh ini, kata dia, pemerintah telah mempunyai standar produk yang layak untuk digunakan. Jadi, semestinya aturan tersebut yang ditaati.
"Kami di DLH lebih ke pengujian ambien di lingkungan," ujarnya. "Kalau produk kan ada standarnya. Standar nasional atau internasional. Nah itu mestinya ke sana."
Selain itu, rekomendasi juga bisa dilakukan dengan adanya informasi dari lembaga perlindungan konsumen bahwa ada produk cat yang mengandung zat berbahaya melebihi baku mutu. Andono mengatakan telah mempelajari seluruh hasil penelitian Nexus3 bersama dengan IPEN, sebuah jaringan global LSM kepentingan publik untuk masa depan yang bebas racun.
Informasi adanya kandungan cat berbahaya, kata dia, ada di halaman empat dari 32 halaman riset tersebut. "intinya ada di produk. Kami tidak bisa rekomendasikan ke produk."
Penasihat senior Yayasan Nexus3 Yuyun Ismawati mengatakan tingginya kadar timbal yang terdeteksi pada cat di peralatan bermain di luar ruangan sangat mengkhawatirkan dan tidak dapat diterima dari aspek kesehatan.
Yuyun menerangkan, penggunaan berulang peralatan bermain itu serta paparan sinar matahari juga hujan akan menyebabkan cat memudar. Lapisan cat yang terkelupas selanjutnya bercampur dengan debu dan tanah, "Yang dapat masuk ke dalam tubuh anak-anak melalui perilaku tangan ke mulut.”
Taman Menteng merupakan salah satu taman dengan paparan timbal tinggi berdasarkan temuan logam berat pada cat yang digunakan di permainan anak seperti perosotan, ayunan, jungkat-jungkit itu diungkapkan oleh Yayasan Nexus3.
Di Taman Menteng, yayasan Nexus3 menemukan kandungan timbal di alat bermain anak 4.065 ppm (part per milion). Padahal, batas aman logam berbahaya yang bersumber dari cat bertimbal itu hanya 90 ppm. Timbal adalah logam beracun yang dapat mengganggu fungsi organ tubuh dan menghambat pertumbuhan bayi.