TEMPO.CO, Tangerang - Keris di Sungai Cisadane ternyata identik dengan keris luk 11 Nogososro peninggalan Kerajaan Majapahit. Kepastian itu diberikan oleh
Pendiri dan Pemangku Adat Balai Adat Kearyaan Tangerang Kanjeng Raden Temunggung Muklis.
"Setelah kami cocokkan dan telusuri sangat identik dengan Keris Nogososro," ujarnya kepada Tempo, Selasa 29 Oktober 2019.
Menurut Mukhlis, berdasarkan cerita sejarahnya Keris Nogososro dibuat pada zaman Pangeran Sedayu. Keris itu memiliki ciri berlekuk 11, badannya dihiasi sisik naga yang jumlahnya 1000 dan kepala naga dengan batu permata berwarna merah. "Saat itu keris dibuat masal karena Majapahit dalam keadaan genting," ujarnya.
Keris luk 11 yang ditemukan di Sungai Cisadane. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Menurut Muklis, ciri ciri tersebut melekat dan sama persis dengan keris yang ditemukan di Sungai Cisadane. Keris tersehut ditemukan oleh Ziaulhaq, warga Kampung Kyai Desa Lengkong Kulon, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang.
Baca Juga:
Keris yang memiliki luk 11 dengan panjang sekitar 50 centimeter itu ditemukan ketika pria 40 tahun itu sedang menjala ikan di Sungai Cisadane. "Kerisnya nyangkut di jala ikan," ujar Ziaulhaq saat ditemui Tempo di rumahnya, Senin 28 Oktober 2019.
Ziaulhaq, yang sehari hari bekerja sebagai guru Bahasa Indonesia di Madrasah Tsanawiyah di Desa Lengkong Kulon itu, mengaku menemukan keris di Sungai Cisadane tersebut pada 2015. Keris luk 11 itu lantas disimpannya di rumah. "Sejak saya temukan tiga tahun lalu saya simpan saja, nggak diapa-apain," katanya.
JONIANSYAH HARDJONO
