TEMPO.CO, Depok – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memberi sinyal tak mau berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Pilkada Depok 2020. PDIP akan berupaya menumbangkan kekuatan PKS yang sudah tiga periode menguasai kursi Wali Kota Depok.
Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Depok, Ikravany Hilman mengatakan saat ini muncul kecenderungan partai politik untuk tak berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Depok.
“Kecenderungan parpol untuk berpolitik di luar PKS semakin menguat, mengingat saat ini (PKS) sebagai kekuatan yang sudah 15 tahun berkuasa di Kota Depok,” kata Ikra kepada Tempo, Rabu 30 Oktober 2019.
Terlebih, lanjut Ikra, dalam waktu dekat Kota Depok akan melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020. Untuk itu, pihaknya pun telah melakukan roadshow ke berbagai parpol di Kota Depok untuk menyamakan visi politik bersama atau koalisi.
“Saat ini yang sudah klop kami dengan Partai Gerindra, selanjutnya kami terus lakukan penyamaan visi dengan partai lain yang ada di Depok,” kata Ikra.
Ikra mengatakan, alasannya berkoalisi dengan Partai Gerindra pun untuk menumbangkan kekuasaan partai petahana tersebut.
“Karena kami meyakini, yang bisa menyaingi incumbent hari ini ya Ketua DPC Partai Gerindra, Pradi Supriatna,” kata Ikra
Dia menambahkan, berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh internal PDIP, elektabilitas Pradi Supriatna saat ini lumayan yakni berada di angka 13 persen.
“Meski angka 13 persen masih menghawatirkan bagi incumbent, tapi kita yakin Pradi bisa mengalahkan incumbent,” kata Ikra.
Dalam koalisi PDIP dengan Gerindra, Ikra mengatakan, PDIP siap mengusung calon Wakil Wali Kota dalam Pilkada 2020.
“Gerindra menyatakan, nggak mau lagi jadi wakil, jadi kami yang usung wakil,” kata Ikra.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA