TEMPO.CO, Bogor - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengusulkan adanya seorang menteri khusus untuk menangani kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi alias Jabodetabek. Saat ini Jabodetabek terbagi menjadi tiga provinsi dengan tiga gubernur yang berbeda.
"Saya dari dulu mengusulkan ini dan menurut saya pindah atau tidaknya ibu kota ke Kalimantan, tetap harus ada penanganan khusus Jabodetabek ini," kata Bima dalam wawancara khusus dengan Tempo di kantornya, Jalan Juanda, Senin 28 Oktober 2019.
Bima beralasan, Jabodetabek merupakah wilayah industri terbesar dengan denyut ekonomi paling kencang di Indonesia. Dengan seorang menteri khusus, dia berpendapat, mobilitas Jabodetabek bisa jauh lebih teratur dan fokus.
Bima menilai dampak pengelolaan selama ini menjadikan Jabodetabek semrawut. "Ini yang seharusnya di bangun komunikasinya antar kepala daerah, biar semuanya terintegrasi satu sama lain," kata dia.
Dia mencontohkan sengkarut dalam pengelolaan Jabodetabek tampak pada penanganan sungai. Menurutnya, mengurus sungai tidak bisa hanya fokus di satu kepala daerah. Sebaliknya, dengan Menteri khusus dan Peraturan Menteri serta anggarannya, "Bisa untuk menunjang kebutuhan dalam pengelolaan Jabodetabek."
Contoh lain disebutkannya adalah dalam pembangunan kereta ringan LRT Jabodebek. Bima menjelaskan, rel kereta tersebut melintas di banyak wilayah. "Tapi mana koordinasinya, pada cuek tuh," kata Bima.