TEMPO.CO, JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta dari Partai Solidaritas Indonesia, William Aditya Sarana, membantah pernyataan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Sri Mahendra soal situs APBD DKI yang bocor. Mahendra menyebut situs APBD DKI bocor sehingga publik dapat melihat rincian anggaran seperti anggaran lem aibon yang sedang diributkan saat ini.
Bantahan tersebut William sampaikan lewat cuitan di akun Twitternya @willsarana yang diunggah pada Rabu, 30 Oktober 2019 pukul 19.46 WIB. Dalam cuitan tersebut William menyebut akun Twitter Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan mengatakan jangan menggiring opini.
William mengatakan pihaknya memiliki bukti kalau anggaran tersebut sempat diunggah. "@aniesbaswedan jangan menggiring opini. FAKTANYA data pernah naik tgl 11 Oktober. Kmi ad screenshot Kalau mau buka2an, ayo izinkan kami buka sistemnya sekarang dan kita sama2 liat rekam digital pernah tdk ada data 2020 yg diunggah, walaupun langsung diturunkan lagi," tulis William dalam cuitannya.
Sebelumnya, Sebelumnya, anggaran pembelian lem aibon sebesar Rp 82 miliar tampak di dalam laman resmi APBD DKI. Mahendra menyebut tak tahu-menahu ihwal apa yang telah diunggah dalam laman resmi APBD DKI. Dia mengatakan anggaran pembelian lem aibon sebenarnya tak wajar jika sudah dirilis dalam apbd.jakarta.go.id.
Ia mengira ada sistem yang bocor sehingga data tersebut dapat dilihat publik. "Pertama kami sampaikan bahwa kami tidak pernah mengunggah. Kalau ada yang bisa menemukan alamatnya itu, saya juga tidak tahu karena itu masalah barangkali ada sistem yang bocor," kata Mahendra di Gedung Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu, 30 Oktober 2019.
Menurut dia, pihaknya tak akan mengeluarkan rancangan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020 sebelum Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan pimpinan DPRD menandatangani KUA-PPAS 2020. "Saya tidak tahu apa yang diunggah. Itu tidak wajar dan nanti akan diperbaiki," ujar dia.
Pada Selasa malam, rincian anggaran tersebut tiba-tiba tak bisa diakses. William mempertanyakan tak bisa dibukanya anggaran itu. "Kenapa sekarang link APBD ditutup? Saya akan buka besok demi transparansi anggaran Jakarta!" cuit William dalam akun Twitter-nya, @willsarana, Selasa malam, 29 Oktober 2019.
Tak hanya soal lem aibon, William juga menyoroti anggaran janggal lainnya dalam APBD DKI 2020 seperti anggaran pembelian ballpoint senilai Rp 124 miliar, pembelian 7.https://www.tempo.co/tag/lem-aibon331 unit komputer hingga server dan alat penyimpanan data cerdas (smart storrage).