Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

KPBB Temukan Lahan Marunda Baru Terkontaminasi Limbah Timbal

image-gnews
Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), Ahmad Safrudin. 21 Maret 2019. TEMPO/Wisnu Andebar
Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), Ahmad Safrudin. 21 Maret 2019. TEMPO/Wisnu Andebar
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) Ahmad Safrudin menemukan indikasi kontaminasi timbal (Pb) di lahan kosong di kawasan Marunda Baru. Lokasi lahan itu di dekat Yayasan Pondok Pesantren Al Aitam Roudhoh, Jalan Marunda Baru, Cilincing, Jakarta Utara.

"Ada kandungan Pb, tapi tidak tahu kadarnya berapa. Ini memang hanya petunjuk. Kalau mau tahu kadarnya harus dibawa ke laboratorium," kata Ahmad di kantornya, Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat, 1 November 2019.

Ahmad menceritakan sedang menghadiri acara di pesantren itu pada 13 Januari 2019. Dia lalu berjalan ke belakang pesantren dan melihat lahan kosong berwarna hitam kelabu. Melihat warna tersebut, Ahmad curiga ada sisa atau ampas hasil peleburan aki, yang disebut slek.

Dia lalu menguji kandungan tanah menggunakan alat semacam detektor. Hasilnya menunjukkan ujung detektor berwarna putih berubah menjadi merah. Menurut dia, perubahan warna itu mengonfirmasi adanya kandungan timbal.

Apabila dibiarkan, Ahmad memaparkan, slek bakal teresap tanah dan masuk ke aliran air sumur. Tak hanya itu, sisa slek di atas tanah yang tertiup angin bakal menjadi debu yang berbahaya bila terhirup manusia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Nanti ke air kan, sumur tercemar. Kalau di atas slek belum ditutup dengan semen, kalau kena panas menjadi kering, ngebul kan, debu," ujarnya.

Kandungan timbal yang masuk ke tubuh akan memunculkan pelbagai jenis penyakit. Penyakit itu antara lain asma, ISPA, mycosis kulit, radang mata, pergelangan kaki lumpuh, keterbelakangan mental, autis, hingga kematian.

Ahmad mencontohkan korban yang terpapar logam berat timbal dapat ditemukan di Cinangka, Depok. Menurut dia, sebanyak 21 anak mengalami masalah kesehatan akibat peleburan aki bekas ilegal. Peleburan ini menyebarkan debu timbal yang akhirnya terhirup warga setempat. "Memang masih hidup tapi tergantung 100 persen ke keluarganya," ucap Ahmad.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengapa Tidak Dianjurkan Minum Teh Sebelum Tidur?

38 hari lalu

Ilustrasi minum teh. Shutterstock.com
Mengapa Tidak Dianjurkan Minum Teh Sebelum Tidur?

Kandungan kafein berlebihan dalam teh dapat mengganggu siklus tidur dan bangun.


Peneliti FKUI Ingatkan Bahaya Pajanan Timbal pada Anak

10 Januari 2024

Ilustrasi panci. id.priceaz.com
Peneliti FKUI Ingatkan Bahaya Pajanan Timbal pada Anak

Pajanan timbal dapat menyebabkan beragam gangguan kesehatan, khususnya pada anak. Berikut penjelasan peneliti FKUI.


KLHK Minta Stockpile Batu Bara di Marunda Tak Beraktivitas Hingga Dokumen Lingkungan Lengkap

12 Oktober 2023

Lokasi perusahaan penampungan batu bara PT. Unitama Makmur Persada yang masih disegel oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Perusahaan terlihat melakukan pemeliharaan pada Minggu, 8 Oktober 2023. Aisyah Amira W/TEMPO.
KLHK Minta Stockpile Batu Bara di Marunda Tak Beraktivitas Hingga Dokumen Lingkungan Lengkap

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meminta perusahaan stockpile batu bara untuk melengkapi dokumen lingkungan.


Polusi Udara Jakarta, Sudah Ada Aktivitas Lagi di Perusahaan Stockpile Batu Bara

9 Oktober 2023

Lokasi perusahaan penampungan batu bara PT. Unitama Makmur Persada yang masih disegel oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Perusahaan terlihat melakukan pemeliharaan pada Minggu, 8 Oktober 2023. Aisyah Amira W/TEMPO.
Polusi Udara Jakarta, Sudah Ada Aktivitas Lagi di Perusahaan Stockpile Batu Bara

Papan peringatan larangan melakukan kegiatan masih terpasang di lokasi penampungan batu bara itu. Apa penjelasan perusahaan?


Penghuni Rusun Marunda Minta Tarif Sewa yang Sama di Rusun Nagrak

6 September 2023

Seorang petugas keamanan berkomunikasi dengan radio panggilnya di salah satu tower Rusunawa Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa, 18 Juli 2023. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta berencana menyiapkan Rusunawa Nagrak untuk menampung warga Kampung Bayam yang terdampak pembangunan stadion Jakarta International Stadium (JIS) yang hingga kini masih tinggal di tenda di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Penghuni Rusun Marunda Minta Tarif Sewa yang Sama di Rusun Nagrak

Bangunan Rusun Marunda dianggap sudah tidak layak huni. Warga bersedia dipindah ke Rusun Nagrak namun minta tarif sewa yang sama.


Warga Rusun Marunda Merasa Tempat Tinggal Mereka Seperti Meninggalkan Bom Waktu

6 September 2023

Blok C Tower 1 sampai Tower 5 Rusun Marunda akan direvitalisasi, Senin, 4 Agustus 2023 TEMPO.CO/Ohan
Warga Rusun Marunda Merasa Tempat Tinggal Mereka Seperti Meninggalkan Bom Waktu

Bangunan Rusun Marunda terutama di Blok C dianggap sudah tidak layak huni berdasarkan hasil pemeriksaan BRIN. Diperbaiki atau warga dipindah?


Dinas Perumahan DKI Klaim Ajak Penghuni Rusun Marunda Pindah Sejak 2021 Tapi Selalu Ditolak

5 September 2023

Blok C Tower 1 sampai Tower 5 Rusun Marunda akan direvitalisasi, Senin, 4 Agustus 2023 TEMPO.CO/Ohan
Dinas Perumahan DKI Klaim Ajak Penghuni Rusun Marunda Pindah Sejak 2021 Tapi Selalu Ditolak

Penghuni Rusun Marunda khususnya di Blok C sudah lama diminta pindah karena kondisi bangunan yang sudah tidak layak huni.


Ini Alasan Mengapa Penghuni Rusun Marunda yang Direlokasi ke Rusun Nagrak Diminta Uang Jaminan

5 September 2023

Seorang petugas keamanan berkomunikasi dengan radio panggilnya di salah satu tower Rusunawa Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa, 18 Juli 2023. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta berencana menyiapkan Rusunawa Nagrak untuk menampung warga Kampung Bayam yang terdampak pembangunan stadion Jakarta International Stadium (JIS) yang hingga kini masih tinggal di tenda di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Ini Alasan Mengapa Penghuni Rusun Marunda yang Direlokasi ke Rusun Nagrak Diminta Uang Jaminan

Dinas Perumahan beberkan alasan permintaan uang jaminan kepada penghuni Rusun Marunda yang direlokasi ke Rusun Nagrak.


Warga Rusun Marunda Boleh Pindah ke Rusun Nagrak, Dinas Perumahan Beri Syarat dan Ketentuan

5 September 2023

Blok C Tower 1 sampai Tower 5 Rusun Marunda akan direvitalisasi.  TEMPO.CO/Ohan
Warga Rusun Marunda Boleh Pindah ke Rusun Nagrak, Dinas Perumahan Beri Syarat dan Ketentuan

Atap Rusun Marunda ambruk sehingga memunculkan kekhawatiran penghuninya. Boleh pindah ke Rusun Nagrak tapi dengan syarat.


DKI Beberkan Alasan Tarif Sewa Rusun Nagrak Lebih Mahal daripada Rusunawa Marunda yang Atapnya Ambruk

5 September 2023

Rusun Cilincing, Kecamatan Cilincing tempat relokasi sementara warga Rusun Marunda Blok C 1 - 5, yang akan direvitalisasi Dinas Perumahan DKI. 4 Agustus 2023 TEMPO/Ohan
DKI Beberkan Alasan Tarif Sewa Rusun Nagrak Lebih Mahal daripada Rusunawa Marunda yang Atapnya Ambruk

Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta mengungkapkan fasilitas dan kondisi bangunan menjadi alasan tarif sewa Rusun Nagrak lebih mahal dibanding Rusun Marunda.