TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan pihaknya menganggarkan biaya paling besar untuk pembuatan trotoar yang menjadi bagian dari Kegiatan Strategis Daerah dalam rancangan APBD 2020 Jakarta yang masih dibahas DPRD DKI.
Biaya pembuatan trotoar di APBD 2020 itu dianggarkan oleh Dinas Bina Marga DKI sebesar Rp 1,1 triliun.
"Ya sempat ditanyakan kenapa bisa sampai Rp1,1 triliun. Tapi kita jelaskan bahwa ke depan kita membuat trotoar untuk mengintegrasikan warga masyarakat masuk ke MRT, LRT, BRT. Jadi dapat memfasilitasi pejalan kaki," kata Hari saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.
Hari mengatakan usulan tersebut sempat dibahas dalam rapat bersama DPRD DKI Komisi D pada pertemuan perdana mereka membahas Rancangan kebijakan Umum APBD Prioritas Plafon Anggaran Sementara alias KUA PPAS, Rabu, 30 Oktober 2019.
Diketahui Dinas Bina Marga mengajukan anggaran untuk tahun 2020 dengan total sebesar Rp 4,1 trilun. Namun setelah melewati tahapan pemaparan perdana bersama Komisi D, akhirnya anggaran tersebut mengalami pengurangan untuk efisiensi menjadi sebesar Rp 3,9 triliun.
revitalisasi trotoar Pejalan Kaki, Arus Utama.
"Pengurangan dari Dinas Bina Marga secara rinci Rp 257 miliar, tapi kita juga belum tahu angka akhir pastinya," kata Hari.
Ia menuturkan Dinas Bina Marga DKI akan kembali melakukan pembahasan anggaran namun menunggu Komisi D selesai dengan SKPD lainnya.
"Masih tunggu Dinas Lingkungan Hidup. Kita tunggu panggilan saja. Hari Minggu pun tetap bisa, kita siap bahas," demikian Hari.
Diketahui Dinas Bina Marga DKI saat ini mengerjakan banyak Kegiatan Stategis Daerah seperti penertiban kabel udara, pembangunan trotoar, pembangunan jalur sepeda bersama Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
ANTARA