TEMPO.CO, Bogor - Pemilihan Kepala Desa atau Pilkades Bantarsari, Rancabungur, Kabupaten Bogor hanya diikuti oleh dua calon, yaitu Lukmanul Hakim dan Silfiyani. Keduanya adalah pasangan suami istri.
Panitia pun sepakat membuat konsep tempat pemungutan suara (TPS) bertemakan pernikahan alias disulap jadi pelaminan. "Peserta pun kami rias sebagai pengantin," ujar Syamsuri, Ketua Panitia Pelaksana Pilkades Bantarsari, Ahad, 3 November 2019.
Syamsuri mengatakan para pemilih sebelum melakukan pencoblosan bersalaman dengan para pengantin layaknya tamu yang datang ke resepsi pernikahan. Setelah menyalurkan hak pilih, pemilihan dipersilakan menyantap berbagai makanan yang disediakan oleh panitia secara gratis. "Kami siapkan juga meja prasmanan bagi warga yang mencoblos," kata dia.
Menurut Syamsuri, pada awal tahapan sosialisasi pilkades, calon yang mendaftar hanya Lukmanul Hakim. Sampai hari terakhir pendaftaran, jumlah calon tidak bertambah.
Panitia pun sempat khawatir sebab calon kepala desa tidak boleh melawan kotak kosong. "Awalnya kami sempat khawatir karena cuma Pak Lukman. Namun Alhamdulillah pada pukul 8 malam sebelum penutupan Bu Silfiani mendaftar lengkap dengan berkas dan dokumennya," kata Syamsuri.
Semantara itu, Lukmanul Hakim yang merupakan calon inkumben mengatakan dari awal memang dirinya saja yang mendaftar sebagai calon kades. Dirinya kemudian mendorong istrinya untuk ikut mendaftar dan hal itu diperbolehkan dalam aturan. “Regulasinya tidak boleh melawan kotak kosong, harus minimal dua calon,” kata dia.
Hari ini, pilkades serentak dilaksanakan di Kabupaten Bogor. Ada 273 desa yang memilih kepala desanya.