TEMPO.CO, Jakarta - Seluruh posko banjir di Jakarta Utara sudah diaktifkan setelah beberapa hari terakhir ini Jakarta diguyur hujan. Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko mengatakan pengaktifan posko siaga banjir di wilayahnya ini sebagai bentuk antisipasi menjelang musim hujan.
"Semua posko siaga dari level kelurahah, kecamatan hingga kota sudah mulai diaktifkan," kata Sigit dihubungi di Jakarta, Minggu 3 November 2019.
Pemerintah Kota Jakarta Utara memiliki standar operasional prosedur (SOP) untuk mengantisipasi genangan dan banjir di musim hujan. Jaringan komunikasi telah dibangun oleh semua pihak sebagai antisipasi jika nanti terjadi genangan atau banjir.
Menurut Sigit, di wilayahnya potensi genangan lebih besar daripada banjir. Hal itu disebabkan masih ditemukan tali-tali air yang tersumbat seperti di Kawasan Kelapa Gading.
"Kami sudah antisipasi karena di wilayah itu ada proyek infrastruktur yang mungkin ada tali air yang terganggu," ujarnya.
Pemda juga mengerahkan semua potensi masyarakat melalui kerja bakti dan gotong royong. Dengan pelibatan masyarakat diharapkan tidak ada kendala saluran air yang mampet saat musim hujan.
"Inspeksi untuk kesiapan pompa juga dapat berfungsi dengan optimal," kata Sigit.
Warga Kelurahan Lagoa, Kecamatan Koja bersama petugas gabungan Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) serta Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Jakarta Utara telah membersihkan gorong-gorong untuk mengantisipasi banjir saat musim hujan.
"Kami bergotong royong mengangkut lumpur di saluran air penghubung (PHB) RW 03-04," Kata Lurah Lagoa, Muhamad Mujakir.
Selain menyiagakan posko banjir di tiap wilayah, kegiatan pengangkutan lumpur di kelurahan Lagoa, Jakarta Utara itu dilaksanakan hingga sepekan untuk mengantisipasi genangan saat Jakarta diguyur hujan. Warga dan petugas akan mengangkut lumpur di saluran air PHB Lagoa sepanjang 1,2 kilometer.