TEMPO.CO, Jakarta - Percikan api di trotoar Cikini yang sempat membuat geger masyarakat setempat pada Minggu, 3 November 2019, diduga berasal dari jaringan kabel bawah tanah. PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya menduga kabel yang rusak karena terkelupas menjadi sumber api itu.
"Penyebab keluarnya api masih dalam penyelidikan indikasi awal karena kabel yang luka bisa terjadi karena vandalisme atau terkena pekerjaan lain" kata Senior Manager General Affairs PLN UID Jakarta Raya Tris Yanuarsyah dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA, Minggu.
Untuk memperbaiki kabel yang rusak itu, PT PLN telah mengerahkan petugasnya. "Saat ini petugas PLN mengganti 25 meter kabel listrik tegangan rendah bawah tanah dan akan memasang pipa pelindung kabel," kata Tris.
Sempat terjadi pemadaman listrik setelah percikan api jaringan kabel bawah tanah di trotoar Cikini terjadi, namun hal tersebut dapat diatasi. PLN menggunakan jalur listrik lain bagi pelanggan yang terdampak dari kejadian itu.
Menurut Tris, jaringan kabel yang diduga terbakar itu telah beroperasi sejak September 2019 dan sudah selesai ditanam di jalur bawah tanah.
Hingga saat ini jaringan kabel yang diduga bermasalah masih diselidiki oleh petugas PLN.
Tim PLN tiba di lokasi api pada pukul 08.30 WIB setelah berkoordinasi dengan Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Damkar) Jakarta Pusat. Kepala Sudin Damkar Jakarta Pusat Hardisiswan mengatakan petugas damkar segera memadamkan kabel terbakar itu menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
Informasi percikan api di trotoar Cikini tersebar melalui akun instagram @jktinfo yang berasal dari laporan netizen yang melintasi daerah itu. Percikan itu menyebabkan asap membubung dari lubang masuk saluran jaringan kabel bawah tanah di trotoar dan menghasilkan bunyi seperti petasan.