TEMPO.CO, Jakarta - Diterpa panas terik, dua petugas Dinas Kehutanan DKI Jakarta sibuk meratakan sisa pohon di trotoar Cikini, Jakarta Pusat, Selasa 5 November 2019. Seorang petugas dengan alat bor berupaya mengupas pohon hingga ke akar-akarnya sementara seorang lain menaik-turunkan belencong untuk memecahkan badan pohon.
Meskipun telah mengerahkan tenaga sekuat mungkin, upaya keduanya masih saja tak berbuah hasil. Akar kayu yang telah puluhan tahun menancap ke tanah lebih keras dari apa yang mereka perkirakan
"Susah banget. Keras kayunya," kata Puput, salah satu pekerja saat ditemui TEMPO di lokasi.
Puput mengatakan telah bekerja sejak pagi hari untuk membuat sisa pohon tersebut rata dengan jalan trotoar, namun si pohon tampak tak ingin tersingkir. Puput dan rekannya hanya mampu mengikis diameter pohon dari 200 sentimeter menjadi tersisa 50 sentimeter saja.
Apay, petugas lainnya, menyatakan pohon-pohon di sekitar Jalan Cikini Raya sebenarnya sudah ditebang sejak bulan lalu. Namun, proyek perataan pohon baru berjalan satu pekan terakhir.
Awalnya Apay mengira pekerjaan itu ringan. Bahkan, dia mengira pekerjaan tersebut bakal selesai setengah hari.
"Pengennya setengah hari habis, tapi seminggu enggak habis-habis. Yang di sana tiga pohon (menunjuk ke arah Taman Ismail Marzuki) enggak sekeras ini," tutur pekerja itu.
Apay pun sempat menyiramkan air ke sekitar pohon. Tujuannya agar pohon empuk dan tak begitu keras untuk dihancurkan.
Enam pekerja lainnya masih berkutat meratakan jalur trotoar yang tengah direvitalisasi itu sore ini. Rasa lelah di wajah mereka tampak dengan jelas. Sesekali mereka duduk berjejer sembari menenggak air putih.
Pemerintah DKI Jakarta sebelumnya menebang sejumlah pohon di trotoar Cikini. Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati mengatakan penebangan itu dilakukan untuk peremajaan pohon pelindung. Dua jenis pohon yang ditebang adalah angsana dan beringin.
Menurut Suzi, nantinya setelah akar pohon angsana berhasil dicabut seutuhnya dari trotoar Cikini, Dinas Kehutanan DKI Jakarta akan menanamkan tumbuhan baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat.