TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Sektor Kebon Jeruk tengah menyelidiki kasus penyiraman cairan kimia yang melukai dua siswi SMP oleh orang tak dikenal. Polisi tengah memeriksa jenis cairan itu.
Kepala Polsek Kebon Jeruk Ajun Komisaris Polisi Erick Sitepu mengatakan cairan yang melukai dua siswi SMP itu bukan air keras. Setelah sampel cairan tersebut diperiksa ke pusat laboratorium dan forensik (Puslabfor) Polri, diketahui cairan itu merupakan cairan kimia.
"Klarifikasi ya bukan air keras tapi cairan kimia. Sampel barang buktinya sudah dibawa ke labfor untuk dianalisa," kata Erick saat dikonfirmasi, Rabu, 6 November 2019.
Selain menganalisa cairan yang membuat dua siswi SMP mengalami luka bakar, Erick mengatakan saat ini pihaknya masih memburu keberadaan pelaku.
Erick mengatakan sejumlah saksi, termasuk kedua korban juga sudah dimintai keterangan. "Semoga cepat tertangkap pelakunya," kata dia.
Dua siswi SMP sebelumnya menjadi korban penyiraman penyiraman cairan kimia oleh orang tak dikenal di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, saat pulang sekolah pada Rabu, 6 November lalu. Penyiraman cairan kimia tersebut mengakibatkan salah satu korban, Aurel, mengalami luka bakar di bagian bahu, tangan dan badan. Sedangkan korban lainnya, Prameswari mengalami luka ringan di tangan. Aurel tengah dirawat di sebuah rumah sakit di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.