TEMPO.CO, Jakarta - Kader PDIP Dewi Tanjung melaporkan penyidik senior KPK Novel Baswedan ke Polda Metro Jaya dengan tudingan rekayasa kasus penyiraman air keras yang terjadi pada April 2017 lalu. Tudingan itu awalnya pernah dia unggah di media sosial Youtube.
Untuk membuktikan tudingannya, Dewi merekonstruksi pemakaian perban Novel usai insiden penyiraman air keras. Dalam video rekonstruksi yang ia unggah, Dewi Tanjung memakai perban dengan melilitkannya pada bagian kepala dan menempelkannya di bagian hidung hingga pipi. Perban itu menutupi hampir seluruh wajahnya dan hanya menyisakan bagian mata serta mulut yang terbuka.
"Sangat aneh dan ganjil sekali dalam kasus Novel Baswedan, katanya mukanya ke siram air keras, tapi kenapa mukanya diperban begini? Matanya kok ga diperban?" kata Dewi dalam video yang ia unggah pada 28 Oktober 2019.
Dewi mengklaim perban yang ia gunakan itu sama persis dengan yang Novel kenakan usai tersiram air keras. Ia pun juga menunjukkan foto Novel yang tergolek di atas kasur dengan hampir seluruh wajahnya tertutupi perban, dan hanya bagian mulut serta mata yang terbuka.
Tak cuma itu, Dewi juga menuding bentuk bola mata kiri Novel yang terlihat tak normal usai disiram air keras, karena memakai soft lens. Ia pun mempraktikan memakai soft lens agar bentuk bola matanya mirip dengan Novel. Ia juga menuding lebam di wajah penyidik KPK itu adalah riasan.
"Modalnya hanya eye shadow dan fondation gelap untuk dibikin babak belur mukanya," kata Dewi.
Dia pun menantang Novel agar membuktikan bahwa luka bekas siraman air kerasnya itu asli. Dia bahkan menantang sepupu dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu untuk melaporkannya ke polisi jika tudingannya itu tak benar.
"Sebelum aku melihat matanya secara langsung, aku ga akan percaya. Aku akan menantang terus (Novel Baswedan). Aku atau kamu yang melaporkan ke polisi. Kalau kamu tidak berani, berarti apa yang selama ini diduga oleh masyarakat dan aku, itu benar," kata Dewi.
Dewi Tanjung dikenal sebagai kader PDIP yang gagal dalam Pemilihan Legislatif 2019 lalu. Dia hanya mengumpulkan 7.311 suara di Daerah Pemilihan V Jawa Barat. Kemarin, ia melaporkan Novel ke Polda Metro Jaya dengan tudingan rekayasa penyiraman air keras. Ia juga mencurigai operasi mata Novel yang menelan biaya hingga Rp 3,5 miliar adalah rekayasa.