TEMPO.CO, Jakarta -Dosen Universitas Indonesia Ade Armando merasa banyak menerima ancaman serta perisakkan usai mengunggah meme Joker Anies Baswedan. Meme Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beriaskan Joker itu diunggahnya di media sosial miliknya.
Tak hanya itu, saat ini bahkan muncul petisi di change.org yang memintanya diberhentikan sebagai dosen gara-gara meme Joker Anies Baswedan itu.
Menurut Ade, seluruh ancaman dan petisi itu merupakan upaya terencana suatu kelompok untuk menghabisinya.
"Saya rasa ini adalah sebuah gerakan terencana untuk menghabisi saya. Tapi bukan cuma saya, karena saya dengar kawan-kawan PSI di DPRD juga mengalami tekanan serupa," ujar Ade di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat sore, 8 November 2019.
Ade menuturkan, serangan-serangan itu dia dapatkan karena mengkritik Anies Baswedan soal anggaran lem aibon dan pulpen yang nilainya mencapai ratusan miliar. Padahal, menurutnya itu adalah upaya melawan pemborosan, kebocoran, dan korupsi di DKI.
"Jadi sebetulnya, menurut saya ini bagian dari upaya membungkam kami," kata Ade.
Sebelumnya, saat ramai perbincangan mengenai anggaran lem aibon dan pulpen di DKI, Ade Armando mengunggah meme Anies Baswedan beriaskan ala Joker. Dalam unggahan itu, Ade juga menambahkan keterangan gubernur jahat lahir dari menteri yang dipecat.
Menurut Ade, foto wajah Anies dengan makeup ala tokoh fiksi dalam DC Comics itu bukan buatan dirinya. Dia berujar foto itu merupakan bentuk kecaman.
Selain mendapat kecaman dari masyarakat, anggota DPD RI Fahira Idris melaporkan Ade Armando ke kepolisian ke Polda Metro Jaya. Laporan itu terdaftar dengan nomor LP/7057/XI/2019/PMJ/Dit. Reskrimsus, tanggal 1 November 2019.