TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut PT Pembangunan Jaya Ancol selaku penanggung jawab proyek pembangunan masjid apung sudah mengantongi analisis mengenai dampak lingkungan alias AMDAL. Menurut dia, limbah yang dihasilkan dari pembangunan Masjid Apung Ancol akan didaur ulang sehingga tak mencemari lingkungan.
"Daur ulang total," kata Anies di lokasi pembangunan, Pantai Ancol, Jakarta Utara, Sabtu, 9 November 2019.
Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Teuku Sahir memastikan seluruh limbah tidak akan dibuang ke laut. Limbah air hujan misalnya, menurut dia, akan dibuatkan penampungan.
Teuku mengatakan tak ada penggunaan pendingin ruangan atau air conditioner (AC) di dalam Masjid Apung. "Kemudian yang untuk dari waste lain kami recycle. Jadi tidak ada yang terbuang ke laut, semua recycle," kata dia.
Masjid Apung Ancol ini dibangun dengan luas 2 ribu meter persegi. Masjid apung pertama di JAkarta ini bisa menampung hingga 2.500 jemaah.
Pemancangan tiang masjid alias groundbreaking berlangsung hari ini. Masjid berlokasi di timur Pantai Ancol atau area Pantai Ria. Masjid Apung Ancol dibangun dengan luas 2 ribu meter persegi yang bisa menampung hingga 2.500 orang.
Mereka yang hadir dalam acara groundbreaking masjid apung itu antara lain Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Pusat Jusuf Kalla, konsultan arsitek perencana Masjid Apung Ancol bernama Andra Matin, serta jajaran direksi Ancol.