TEMPO.CO, Jakarta -Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengajukan anggaran Rp 197 miliar untuk pembangunan filter sampah otomatis di Sungai Ciliwung, tahun depan.
Anggaran pembangunan filter Sungai Ciliwung di APBD DKI tersebut telah disetujui dalam rapat pembahasan anggaran antara DLH dengan Komisi D DPRD DKI, Senin, 11 November 2019.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI, Andono Warih, mengatakan saringan sampah otomatis menjadi prioritas pembangunannya untuk mencegah banjir imbas luapan Ciliwung. "Anggaran pembangunan diajukan single year (satu tahun penganggaran)," kata Andono dalam rapat dengan Komisi D.
Ia menuturkan saringan sampah ini terdiri dari tiga lapis. Lapis pertama berfungsi untuk mengarahkan sampah ke sistem penyaringan dan menyaring sampah besar.
Sedangkan, pada lapisan ketiga akan menyaring sampah yang lebih kecil. Sistem penyaringan sampah otomatis ini mengadopsi yang telah digunakan di Australia. "Kami mengadaptasi dengan kondisi lokal di sungai yang ada di Indonesia."
Selain itu, kajian detail pembangunan saringan sampah ini telah dibantu oleh Institut Teknologi Bandung. Konsep saringan sampah ini, kata dia, adalah mencegah sampah mengalir ke hilir. "Jadi dari hulu sudah kami bendung sampahnya."
Andono menuturkan saringan sampah otomatis ini bakal dibangun di hilir Kali Ciliwung yang ada di Jakarta. Dinas, kata dia, sedang mengkaji lokasi pemasangan saringan otomatis di hulu Ciliwung. "Lokasi sudah ada, dan kami sedang koordinasikan lagi dengan BBWSCC (Balai Besar Wilayah Ciliwung Cisadane)," ujarnya.
Ketua Komisi D DPRD DKI, Ida Mahmuda, mengatakan Komisi menyetujui anggaran saringan sampah Sungai Ciliwung secara otomatis itu karena menjadi kebutuhan untuk mencegah banjir. "Kalau ini program bagus. Jadi kami setuju," kata dia.