TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku pembunuhan sopir ojek online di Rusun Griya Tipar Cakung, JA, 27 tahun, membeberkan motifnya menikam korban Rieke Adrianti, 43 tahun, karena dendam. JA mengaku sakit hati karena kerap diejek oleh sopir ojek online sekaligus pegawai travel itu.
"JA ini bertetangga dengan korban. Setiap bertemu, korban selalu mengejek tersangka dengan kata-kata item dan jelek. Ini dilakukan sejak 2017, terus berulang. Lama-lama korban merasa sakit hati kepada korban," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin, 11 November 2019.
Argo menuturkan JA membunuh Rieke menggunakan pisau dapur saat korban tengah tertidur nyenyak di kamarnya yang ada di Rusun Griya Tipar Cakung, Jakarta Timur. Pelaku menusuk Rieke pada bagian dada, leher, dan perut sebanyak 6 kali.
Pembunuhan terhadap Rieke terjadi karena ada kesempatan, ketika jendela kamar korban tidak terkunci pada Jumat dinihari, 8 November 2019. Pada pukul 02.00, pelaku menyelinap ke dalam kamar dan mendapati korban tengah tertidur.
JA langsung mengambil pisau dan menusuk korban yang sempat menjerit dan menangis.
Mayat Rieke baru ditemukan oleh anaknya, Usmah, pada Jumat siang. Usmah yang tak bisa menghubungi sang ibu di rusun, mendatangi dan mendobrak pintu rusun. Saat ditemukan pada Jumat malam, kondisi korban pembunuhan sopir ojek online itu sudah tewas bersimbah darah dengan posisi terlentang dan ditutupi karpet.