TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Pemerhati anak, Seto Mulyadi, meminta aparat kepolisian segera menindak pelaku teror minta ginjal kepada sejumlah siswa SDN Bambu Apus 02, Pamulang, Tangerang Selatan. Menurut dia, hal itu tak bisa dibenarkan meskipun kemungkinan pelakunya tak berniat serius melakukan itu.
"Itu sama sekali tidak bisa dibenarkan, apakah itu bercanda, atau serius, atau membuat resah dan tetap harus ditindak," katanya saat ditemui di pemkot Tangerang Selatan, 12 November 2019.
Kak Seto, sapaan Seto Mulyadi, pun meminta kepada para orang tua untuk tetap tenang dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian untuk di tindak lanjuti lebih lanjut.
Lurah Bambu Apus, Subur, berharap agar kejadian seperti ini harus diketahui oleh kepala sekolah dan para guru harus melapor kepada aparat polisi.
"Saya berharap para ibu untuk menjaga anaknya. Jangan hanya mengantar tanpa menjemput. Adanya penyuluhan ini juga saya berharap agar anak-anak juga harus berani," tegasnya.
Subur juga mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan langkah antisipasi bersama Binmas dengan memperketat keamanan.
Sebelumnya orang tua murid SDN 02 Bambu Apus, Pamulang, Tangerang Selatan, melaporkan adanya seorang pria yang menggunakan seragam ojek online melakukan teror meminta ginjal. Menurut seorang orang tua murid, pria tersebut mendatangi anak SD yang pulang berjalan kaki seperti akan menanyakan alamat. Setelah mendekat, pelaku justru melakukan teror dengan meminta ginjal anak tersebut.