TEMPO.CO, Tangerang -Pemerintah Kabupaten Tangerang melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti robohnya tiga ruang kelas SD Malangnengah 2, Pagedangan. "Hari ini kami turun ke lapangan bersama dinas terkait," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Saifullah kepada Tempo, Selasa 12 November 2019.
Saifullah mengatakan untuk tahap pertama Dinas Pendidikan bersama Dinas Bangunan dan Cipta Karya dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah melakukan cek bangunan yang roboh diterjang angin kencang Senin malam, 11 November 2019. "Berdasarkan laporan sementara terjadi perubahan struktur bangunan yang diduga faktor cuaca dari musim kemarau ke hujan," katanya.
Menurut dia, satu unit bangunan yang terdiri dari tiga ruangan kelas itu merupakan hasil rehabilitasi tahun 2012 lalu. "Jika melihat konstruksi bangunannya sebelum roboh, terlihat bagus dan kokoh," katanya.
Bangunan itu, kata Saifullah, dilaporkan mengalami keretakan dan kemiringan bagian atap setelah dihantam angin kencang dan hujan deras dua pekan lalu. "Tembok retak dan bagian atap sudah miring, melihat kondisi ini sekolah mengosongkan bangunan dan tidak menggunakannya untuk belajar dan mengajar."
Kepala SD Malangnengah 2 Saeful Haris mengatakan sejak terlihat adanya indikasi bangunan akan roboh, sekolah langsung melakukan langkah pengamanan. "Mengosongkan ruang kelas dan melaporkan ke Dinas Pendidikan," katanya.
SD Malangnengah 2 dibangun sekitar tahun 1975 atau Sekolah Inpres era Presiden Soeharto. Tahun 2012 lalu, sekolah itu direnovasi dengan dibangun dua unit bangunan yang terdiri dari 6 ruang kelas.
Bangunan SD yang roboh, kata Haris, selama ini digunakan rombongan belajar kelas 4,5 dan 6. "Ada 207 siswa, sementara ini kami lakukan sistem belajar bergantian pagi dan sore," kata Haris.