TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Syuro PKS DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi menyatakan setuju dengan saran Ketua DPRD DKI untuk membagi rata porsi kader untuk dicalonkan menjadi wakil gubernur DKI, bersama Partai Gerindra. Nantinya, PKS dan Gerindra sebagai partai pengusung menyorongkan masing-masing satu nama untuk menjadi cawagub DKI.
"Prosesnya adalah di kesepakatan dua partai pengusung. Ini kan mungkin. Masih terjadi pembicaraan," kata Suhaimi di Balai Kota DKI, Selasa, 12 November 2019.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi meminta Partai Gerinda dan Partai Keadilan Sejahtera segera menyepakati nama calon wakil gubernur untuk menggantikan posisi Sandiaga Uno. Ia meminta kedua partai pengusung tersebut segera menyerahkan nama yang mereka rekomendasikan setelah Gerindra turut mengajukan empat nama cawagub.
"Majukan saja misalnya satu PKS, satu Gerindra ditaruh di forum DPRD," ujarnya. Ia mengatakan agar wakil gubernur DKI segera dicari. "Masa cari satu saja sulit sekali," kata Edi di DPRD DKI, Senin, 11 November 2019.
Suhaimi menuturkan berdasarkan kesepakatan awal, jatah wagub DKI diserahkan kepada PKS. Hingga hari ini, cawagub DKI masih berasal dari PKS, yakni Agung dan Syaikhu. Bahkan, dua nama tersebut juga belum terganti berdasarkan surat resmi dari DPP PKS.
"Apakah ada nego-nego baru (mengganti nama wagub). Di situ tunggu saja tanggal mainnya," ujarnya.
Di internal PKS, kata dia, banyak mencuat nama untuk dijaring kembali untuk cawagub DKI. Salah satu nama yang mengemuka adalah mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault. "Tapi kami harap wakil gubernur dari PKS."
Intinya, kata dia, PKS DKI bakal mengikuti arahan partai dalam mengevaluasi cawagub DKI. "Karena kami sifatnya menunggu instruksi," ucapnya.