TEMPO.CO, Jakarta - Aktor Krisdian Toppo Hatta alias Kriss Hatta mengungkapkan bahwa Antony Hilenaar pernah meminta sejumlah uang damai. Uang itu dimintakan oleh korban kepada ibu Kriss Hatta, Tuti Suratinah di kawasan Senopati, Jakarta Selatan pada 28 Juli. lalu. Saat itu, Kriss Hatta sudah ditahan di kantor Resmob Polda Metro Jaya.
"Saya kaget sekali karena pelapor meminta sejumlah uang sampai Rp 1 miliar," ujar Kriss Hatta kepada majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Selasa, 12 November 2019.
Kriss Hatta menjelaskan, dia tahan pada 24 Juli 2019. Di Resmob Polda Metro Jaya, dia mengaku dinasehati oleh penyidik untuk berdamai dengan pelapornya yakni Antony Hilenaar. Kriss Hatta kemudian menghubungi ibunya agar menemui Antony.
Setelah bertemu Antony, sang ibu langsung datang Polda Metro Jaya untuk menyampaikan hasil pertemuan. Di situlah, Kriss kemudian mengetahui adanya permintaan uang damai Rp 1 miliar dari Antony Hilenaar. "Saya tidak punya uang sebanyak itu," kata dia.
Kriss Hatta mengatakan tidak ada kesepakatan damai dengan Antony Hilenaar pada saat itu. Hingga pada 8 Agustus 2019, Antony disebut kembali meminta uang damai dengan nominal yang lebih kecil. Uang itu lantas disiapkan oleh sang pacar, Rachel Aliya dan ibunya, Tuti dan diberikan kepada Anthony. "Jumlahnya Rp 150 juta," kata dia.
Walau telah ada perdamaian dan menyetorkan sejumlah uang, proses hukum Kriss Hatta tetap berlangsung. Polda Metro Jaya menyatakan bahwa kasus ini merupakan delik murni.
Penganiayaan oleh Kriss Hatta terhadap Anthony Hilenaar berlangsung di sebuah klub malam, Dragonfly, Jakarta Selatan pada April 2019. Kejadian bermula saat Kriss Hatta melihat pacarnya dipegang oleh lelaki yang diidentifikasi sebagai Sandi. Lelaki tersebut merupakan rekan dari Antony Hilenaar. Kriss Hatta kemudian diduga memukul bagian wajah Antony.