TEMPO.CO, Jakarta - Polres Jakarta Timur memperketat pengamanan setelah insiden bom Medan pada Rabu pagi. Semua pengunjung digeledah termasuk para pemohon Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang telah antre sejak pagi.
"Demi keamanan mako (markas komando). Ini sudah dijalankan sejak lama, tidak ada satu orang masuk pun tanpa dilakukan pemeriksaan," kata Kasie Propam Polres Metro Jakarta Timur, Kompol Maskhihorib, di Jakarta, Rabu siang.
Sejumlah pengunjung Polres Jakarta Timur di Kecamatan Jatinegara terlihat menjalani pemeriksaan petugas di sekitar gerbang utama. Pemeriksaan meliputi tas bawaan, wajib melepas jaket, melepas topi, hingga menjelaskan keperluan mereka mendatangi Polres Jakarta Timur.
Tidak terkecuali para pemohon Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang menuju lokasi pelayanan di lantai dua dan enam gedung Mapolrestro Jakarta Timur.
Petugas SKCK sempat menghentikan sementara pelayanan dan mengarahkan pemohon untuk berkumpul di halaman polres untuk diperiksa sekitar pukul 09.00 WIB.
Iklan
Salah satu pemohon SKCK, Muhammad Danang (27) sempat kebingungan dengan situasi tersebut. Dia heran karena tiba-tiba diminta berkumpul di halaman kemudian digeledah.
"Tadi sempat bingung, kami didekati polisi bilang katanya disuruh turun. Terus semuanya dikumpulkan di halaman dan saya diperiksa, yang lain juga sama," katanya.
Saat itu, kata dia, tidak ada petugas kepolisian yang menjelaskan alasan mengumpulkan mereka di halaman. "Saya baru sadar setelah lihat di media sosial ada ledakan bom bunuh diri di Medan. Mungkin karena situasi itu juga kita dikumpulkan," katanya.
Maskhihorib mengatakan proses pemeriksaan para pengunjung termasuk pemohon
SKCK dilakukan tak hanya saat terjadi kasus-kasus besar seperti bom Medan. "Karena demi keamanan bersama baik pengunjung maupun institusi kita. Bawaan masyarakat kita periksa dan pemeriksaan ini tidak hanya dilakukan karena adanya kejadian bom di Medan," ujarnya.