TEMPO.CO, Depok - Terduga teroris Wiji Joko Santoso telah tinggal di kompleks perumahan Bukit Mampang Residence sekitar satu tahun, namun tidak diketahui apa pekerjaannya. Satpam kompleks, Zaenal, 26 tahun, mengatakan Wiji dan keluarganya tidak pernah berbincang dengan tetangga maupun petugas keamanan setempat.
“Tinggal mah udah kurang lebih satu tahun ke belakang, tapi saya nggak tau apa kerjanya,” kata Zaenal kepada Tempo, Rabu 13 November 2019.
Zaenal mengatakan dia hanya tahu kalau keluarga Wiji merupakan pengontrak pindahan dari Bekasi. Wiji tinggal di komplek itu bersama seorang istri dan dua orang anaknya masih duduk di bangku sekolah dasar. “Iya saya tahunya dari Bekasi udah itu aja,” kata Zaenal.
Zaenal mengatakan, sehari-hari Wiji terlihat mengantar anaknya pada pagi hari dan pergi dengan berpakaian rapi setiap pukul 11.00 siang. “Nanti pulangnya malem, kadang jam 22.00 kadang jam 23.00, begitu setiap hari,” kata Zaenal
Zaenal mengatakan, selama tinggal Wiji dan keluarga pun tak pernah sama sekali berbincang dengan tetangga sekitarnya. “Ya paling kalau ketemu aja negor,” kata Zaenal.
Wiji ditangkap tim Polda Metro Jaya di SDIT Izzati, Beji, Depok, Jawa Barat pada Rabu 13 November 2019 sekitar pukul 06.00.
Wiji ditangkap karena diduga pernah menjadi pelatih di Moro tahun 1999 angkatan pertama sampai 2001/2002, dan memiliki keahlian militer membuat bom dan perakit senjata. Terduga teroris Wiji Joko Santoso juga pernah ke Suriah tahun 2012 bersama ASKARI dengan tujuan menjalin hubungan dengan FSA (Free Syirian Army).
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA