TEMPO.CO. Jakarta - Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan melakukan pengetatan pengamanan pasca terjadinya ledakan bom di Polrestabes Medan pada Rabu, 13 November lalu. Meski begitu, polisi memastikan akan tetap membuka pelayanan Surat Keterangan Catatan Kepolisian atau SKCK yang belakangan ini banyak diakses masyarakat.
"Pelayanan SKCK tetap buka, belum ada perintah untuk pembatasan layanan," kata Kepala Urusan Administrasi dan Ketatausahaan Satuan Intelijen Keamanan Polres Metro Jakarta Selatan Inspektur Dua Oki Aji Ismoyo, Kamis, 14 November 2019.
Oki mengatakan permohonan penerbitan SKCK masih berjalan normal seperti biasanya. Apalagi sejak dibukanya pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019, jumlah pemohon sempat meningkat dua kali lipat.
Menurut Oki, pada hari normal, jumlah pemohon sebanyak 100 pemohon. Sejak pengumuman pendaftaran CPNS dibuka, angka pemohon meningkat dua kali lipat, yakni mencapai 200 hingga 300 pemohon dalam satu hari. "Hari kemarin jumlah pemohon sudah normal," kata dia.
Oki mengatakan untuk mempermudah pemohon mempercepat proses penerbitan SKCK dianjurkan untuk mengisi pendaftaran secara online. "Sebenarnya mendaftar langsung ke lokasi masih dilayani, tetapi ada proses waktu karena harus mengisi formulir dulu," ujarnya.
Sedangkan bagi yang telah mendaftar secara online tinggal datang ke polres dan menunjukkan bukti pendaftaran setelah mengisi formulir online dan menunggu untuk penerbitan SKCK sekaligus legalisir. "Lebih baik mendaftar daring lebih cepat," kata Oki.
Pasca terjadinya bom Medan, Polres Metro Jakarta Selatan memberlakukan pemeriksaan kepada pengunjung atau warga yang datang mengurus keperluan di Mako Polres Metro. Pemeriksaan dilakukan dengan memeriksa barang bawaan pengunjung. "Para tamu yang pejalan kaki mau masuk harus buka jaketnya, tasnya diperiksa, sementara pengendara mobil dan motor parkir di luar tidak boleh di dalam markas, yang boleh parkir di dalam hanya kendaraan anggota saja," kata Kepala Subbag Humas Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Suharyono.
Pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan diketahui memakai jaket ojek online dan masuk ke kantor polisi dengan berdalih ingin membuat SKCK. Akibat serangan itu lima personel Polri dan satu warga sipil dilaporkan terluka.