TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan pihaknya telah memperketat pengamanan di sejumlah kantor polisi. Hal itu menyusul kasus bom Medan pada Rabu, 13 November lalu.
"Semua penjagaan di Polda, Polres, maupun Polsek, semuanya kami melakukan pengawasan. Orang yang masuk kami periksa, naik motor kami suruh buka helm, tas, kami lihat isinya apa, tentunya juga diperiksa menggunakan metal detektor," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu sore, 14 November 2019.
Meskipun aksi teroris di Medan membuat aparat keamanan meningkatkan kesiagaannya, Argo meminta masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa. Ia juga meminta seluruh masyarakat dan stakeholder keamanan untuk mencegah aksi terorisme dapat terulang kembali. "Kami juga tetap patroli dan dibantu dengan TNI menjaga keamanan," kata dia.
Bom yang meledak di Polrestabes Medan, Sumatera Utara diduga dilakukan oleh teroris yang menyamar sebagai pengendara ojek online sekitar pukul 08.35 WIB. Pelaku masuk ke dalam kompleks Polrestabes dengan mengatakan ingin membuat SKCK. Beruntung aksi teror itu tak memakan korban jiwa dari pihak kepolisian ataupun sipil.
Beberapa saat setelah kejadian itu, pengetatan akses masuk ke Polda Metro Jaya terjadi. Pengetatan keamanan itu terlihat di pintu masuk pejalan kaki dan kendaraan. Di pintu masuk kendaraan, terlihat 10 anggota polisi bersiaga dan melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan roda 4 maupun roda 2. Mereka meminta pengendara motor untuk membuka helm serta jaket dan memeriksa barang bawaan mereka. Sedangkan untuk pengendara mobil, polisi meminta pengendara membuka kaca, bagasi dan mengeceknya dengan metal detector.