TEMPO.CO, Jakarta - PT Mass Rapid Transit Jakarta memperketat pengamanan di stasiun moda raya terpadu (MRT). Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta, Muhammad Kamaluddin, mengatakan pengamanan ekstra itu dilakukan setelah berkoordinasi dengan kepolisian.
"Berdasarkan koordinasi dengan kepolisian RI, kami mendapatkan informasi bahwa pengamanan MRT Jakarta untuk sementara perlu diperketat dengan memeriksa tas yang masuk stasiun," kata Kamaluddin saat dihubungi, Rabu malam, 13 November 2019.
Menurut Kamaluddin, petugas bakal memeriksa barang yang dibawa penumpang sebelum memasuki area stasiun. Misalnya petugas membuka tas penumpang dan mengecek isinya. Kamaluddin berujar pemeriksaan itu berlangsung 13-17 November 2019.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar menyatakan koordinasi dengan polisi berjalan setiap hari. Keputusan untuk meningkatkan pengamanan penumpang merupakan hasil koordinasi PT MRT dengan polisi pada Rabu, 13 November 2019.
Pada hari yang sama terjadi ledakan bom di Polrestabes Medan, Sumatera Utara. William tak menjawab pertanyaan apakah pengetatan pengamanan untuk mengantisipasi teror serupa.
Menurut William, koordinasi bersama polisi rutin dilakukan setiap hari. "Kebetulan saja ada kejadian pagi tadi. MRT Jakarta harus selalu dan terus memberikan perhatian sangat serius terhadap keamanan dan keselamatan penumpang," ujarnya.