TEMPO.CO, Bogor - Dua pekerja proyek rel ganda atau double track Bogor-Sukabumi tewas akibat Tembok Penahan Tanah ambrol karena longsor pada Sabtu 16 November 2019.
Kepala Unit Pol-PP Kecamatan Cigombong, AA Juanda, mengatakan ambrolnya tembok penahan tanah atau TPT disebabkan kontur tanah yang tidak stabil ditambah hujan yang mengguyur sejak sore hingga malam.
"Juga getaran yang disebabkan oleh kereta yang melintas," kata Juanda di lokasi kejadian, jembatan stasiun Cigombong KM 19 Bogor-Sukabumi Kp. Baru Rt 02/07 Desa Watesjaya, Kecamatan Cigombong, Kabaupaten Bogor, Sabtu siang.
Juanda menyebut dalam kejadian tersebut lima pekerja proyek rel ganda tertimpa material TPT. Dua meninggal di tempat kejadian, sedangkan dua pekerja luka berat dan satu orang mengalami luka ringan.
Juanda mengatakan semua korban adalah pekerja yang berasal dari Jawa Tengah. "Yang meninggal dan luka berat di bawa ke RS Ciawi dan satu orang dibawa ke Puskesmas Cigombong," kata Juanda.
Proses evakuasi korban tembok penahan tanah ambrol Proyek Double Track Bogor-Sukabumi yang longsor di Watesjaya, Cigombong, Bogor, Sabtu 16 November 2019. TEMPO/M.A MURTADHO
Kronologi kejadian berdasarkan keterangan saksi bernama Muslih, longsor terjadi sekitar pukul jam 07.00, ketika delapan pekerja memasang retaining wall atau tembok penahan tanah di tebing setinggi 9 meter. Tiba-tiba tanah tebing itu longsor.
Saat kejadian empat pekerja bisa menyelamatkan diri, sedangkan empat orang lainnya tertimbun. Setelah dilakukan evakuasi dengan pencarian yang dibantu menggunakan dua alat berat excavator, korban ditemukan berjumlah lima orang. "Kejadian kini tengah diselidiki lebih dalam," papar Juanda.
Berikut identitas Korban pekerja Proyek Stategis Nasional Double Track dari PT. HAP Saka Mas. Korban meninggal Muhamad Hanapi (30), warga Kp. dukuh Sinawa Rt 1/3 Desa Kronger kec. Grati kab. Grobogan dan Tri Wisnu Mukti (34) beralamat di Kp. dukuh Sinawa Rt 2/3 Desa Kronger kec. Grati kab. Grobogan
Korban luka berat adalah Sarpin Kiswanto (30) dan Sukardi (44), keduanya beralamat Kp. dukuh Sinawa Rt 1/10 Desa Kronger kec. Grati kab. Grobogan. "Terakhir Parjo usia 47, mengalami luka ringan dan semua dari Jawa," kata Juanda.
Warga Kampung Baru, Erwin Ginanjar, menyebut kejadian tembok penahan tanah ambrol di proyek double track Bogor-Sukabumi itu mengagetkan warga karena terdengar dentuman yang sangat keras. Erwin meminta kepada pemerintah memperhatikan keselamatan warga, khususnya para pekerja. "Warga di sini tidak dilibatkan, nanya ke Kecamatan juga mereka sama tidak dilibatkan. Padahal kami yang tahu wilayah di sini," kata Erwin.
M.A MURTADHO