TEMPO.CO,Tangerang-Pemerintah Kabupaten Tangerang akan membangun ulang gedung SD Negeri Malangnengah 2, Pagedangan yang roboh tertiup angin kencang.
"Gedung yang lama dibersihkan. Dibangun ulang pada tahun 2020 mendatang," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Saifullah, kepada Tempo, Minggu 17 November 2019.
Untuk proyek rehab total gedung SD yang dibangun tahun 1975 dan pernah direnovasi tahun 2012 itu akan menghabiskan anggaran Rp 1,3 miliar. "Anggaran akan disiapkan di APBD 2020," kata Saifullah.
Saifullah menjelaskan dana Rp 1,3 miliar akan digunakan untuk membangun kembali dari awal gedung SD yang roboh tertiup angin kencang pada Senin malam 11 November 2019 lalu. Bangunan baru dirancang dua tingkat dengan enam ruang kelas.
Sambil menunggu pembangunan gedung baru, Pemerintah Kabupaten Tangerang
membuat bangunan sementara untuk pengganti ruang kelas yang roboh. Saifullah mengatakan bangunan sementara ini akan dibangun di halaman sekolah itu agar bisa digunakan untuk ruang belajar siswa kelas 4,5 dan 6. "Bangunan sementara ini terdiri dari tiga ruang kelas dan kami pastikan aman dan layak," katanya.
Menurut Saifullah, ruang kelas sementara ini dibangun dengan kerangka baja ringan dan dinding gipsum menggunakan biaya tak terduga penanggulangan bencana. "Memang tidak membangun baru, tapi ini langkah darurat menyelamatkan anak anak yang harus sekolah."
Saifullah menargetkan ruang kelas sementara ini rampung dalam waktu dekat ini sudah bisa digunakan. Menurut dia, bangunan sementara ini akan digunakan sambil menunggu pembangunan baru gedung sekolah tersebut yang direncanakan mulai dibangun 2020 mendatang.
Gedung sekolah SD Malangnengah 2 roboh setelah diterpa angin kencang pada Senin malam 11 November 2019. Akibatnya, kelas 4,5 dan 6 yang menempati bangunan ambruk itu terpaksa mengungsi ke kelas lain.
Kepala Sekolah Dasar Malangnengah 2, Saeful Haris mengatakan untuk sementara 207 siswanya harus belajar bergantian di unit gedung lain yang tidak roboh. Karena hanya tiga ruangan, siswa belajar secara bergantian pagi dan sore. "Kelas 1 dan 2 belajar dari pukul 7.00-10.00, sementara kelas 3,4 5 dan 6, belajar 6 jam pe rhari secara bergantian hingga pukul 17.00," kata Haris.
Dia berharap solusi sementara penanganan para siswa belajar di bangunan SD roboh itu segera dilakukan karena para siswa sebentar lagi akan memasuki ujian semester.