TEMPO.CO, Jakarta - Warga Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur, resah longsor yang berulang kali memutus akses Jalan Pisangan Lama Barat akan menimbun rumah mereka.
"Sejak 2015 saya ajukan melalui musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) tapi sampai sekarang belum juga dikerjakan," kata Ketua RW01 Pisangan Timur, Budianto, kepada Antara di Jakarta, Senin sore, 18 November 2019.
Longsor terjadi pada pondasi lahan Jalan Bypass DI Panjaitan Pisangan Timur yang berada di ketinggian sekitar tiga meter dari badan Jalan Pisangan Lama Barat. Setiap kali turun hujan dengan intensitas lebat, akses Jalan Pisangan Lama Barat tertimbun tanah longsor sepanjang 100 meter.
Longsor itu kerap terjadi karena bagian bawah pondasi Jalan Bypass DI Panjaitan belum dipasangi turap permanen untuk menghalau tanah longsor. Satu-satunya penghalau tanah hanya tumpukan karung berisi puing dan pasir yang ditumpuk oleh petugas kelurahan setempat sejak 2016.
Tanah longsor tersebut kerap menghambat lalu lintas pengendara maupun warga karena badan jalan yang licin dan berbahaya untuk dilintasi. "Jalannya licin, biasanya kita tutup dulu," kata Budi.
Setiap kali terjadi tanah longsor, warga selalu berkoordinasi dengan Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur untuk menyemprotkan air dan membersihkan tanah merah yang menutup jalan.
"Dua pekan lalu proses penyemprotan bisa berjam-jam. Dari jam 19.00 sampai 23.00 WIB, baru bersih dan kita buka lagi jalannya," katanya.
Setiap kali
hujan deras mengguyur, tanah dari bawah badan Jalan DI Panjaitan turun ke arah RT05 RW01 Pisangan Timur. Warga setempat khawatir tanah longsor semakin parah sebab beberapa pohon jenis angsana yang ditanam untuk memperkuat lahan mulai miring dan akarnya tercabut. "Posisi jalan DI Panjaitan juga mulai miring karena pondasinya sudah longsor. Kalau tidak segera ditangani bisa sampai ke rumah warga," kata Ketua RT05 RW01 Pisangan Timur, Andre Lesmana.