Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Korban Penggusuran di Sunter Pilih Anies-Sandiaga di 2017

Editor

Dwi Arjanto

Warga korban gusuran marah ketika petugas Satpol PP membongkar sisa bangunan di Jalan Agung Perkasa 8, Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin, 18 November 2019. TEMPO/Lani Diana
Warga korban gusuran marah ketika petugas Satpol PP membongkar sisa bangunan di Jalan Agung Perkasa 8, Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin, 18 November 2019. TEMPO/Lani Diana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Warga korban penggusuran di Sunter, tepatnya di Jalan Agung Perkasa 8 Jakarta Utara membantah tidak menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017.

Warga bernama Ahmad Dahri menyebut dia dan seluruh korban penggusuran di Sunter sudah memilih pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno disingkat Anies-Sandi.

"Bohong itu. Kami pilih Anies," kata Ahmad saat ditemui di lokasi penggurusan, Jalan Agung Perkasa 8, Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin, 18 November 2019.

Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko menyebut, korban penggusuran ini tak mengikuti pemilihan umum (pemilu). Menurut Sigit, nama mereka tak masuk dalam daftar pemilih tetap ataupun daftar pemilih sementara.

Ahmad mengklaim seluruh korban gusuran memiliki kartu tanda penduduk (KTP) DKI. Menurut dia, total terdapat 62 kepala keluarga yang terdiri dari sekitar 600 jiwa.

Namun, Ahmad menambahkan, alamat warga yang tercatat memang bukan di domisili mereka tinggal, yakni di Jalan Agung Perkasa 8. Alamat warga tertulis dari pelbagai kelurahan, seperti Warakas, Papanggo, dan Sungai Bambu.

Seorang warga, Ahmad Dahri, saat ditemui di lokasi penggusuran di Sunter, tepatnya Jalan Agung Perkasa, Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin, 18 November 2019. TEMPO/Lani Diana

"Memang di sini enggak ada TPS (tempat pemungutan suara). Alamat KTP enggak ada di sini jadi masing-masing nyoblosnya. Yang punya KTP Warakas, ya nyoblosnya di Warakas, yang Sunter Jaya, Sunter Jaya," jelas pria 60 tahun itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Klaim serupa diucapakan warga lain, Kuswati. Kuswati menyatakan, KTP-nya tertulis beralamat di Surabaya, Jawa Timur. Dia berujar tak bisa mengurus kartu identitas termutakhir lantaran biaya pembuatan KTP mahal. Padahal, dia tinggal di Ibu Kota sejak 1986.

Meski demikian, dirinya tetap mencoblos saat Pilgub DKI 2017. Pilihannya adalah pasangan calon nomor urut 3, Anies Baswedan-Sandiaga Uno. "Saya nyoblos di Warakas pakai surat. Enggak apa-apa, yang penting ada surat," ucap wanita 52 tahun itu.

Perantauan dari Madura, Subaidah, 40 tahun, mengaku sudah mengantongi KTP DKI sedari dulu. Alhasil, dia turut serta dalam Pilgub DKI 2017 untuk memilih Anies.

"Di sini enggak ada RT/RW, jadi kami bikin di Papanggo," ujar dia. "Milih Pak Anies, kami kan rakyat kecil maunya yang terbaik," ujar dia..

Mereka tinggal persisi di pinggiran aliran kali. Di sebrang tempat tinggal para korban gusuran ini berdiri beberapa gudang dan pabrik. Pemerintah kota Jakarta Utara sebelumnya membongkar seluruh lapak yang mulanya merupakan rumah warga. Penggusuran dilakukan pada Kamis, 14 November 2019.

Terkait penggusuran di Sunter, Wakil Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengatakan, pihaknya akan melakukan penataan di Jalan Agung Perkasa 8 untuk mengembalikan fungsi saluran dan jalan yang diduduki oleh sejumlah pengusaha barang bekas. Sejak 20 tahun lalu, gudang para pengusaha berdiri dan menutup saluran.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Eks Warga Kampung Bayam Dirikan Tenda Dekat JIS H-1 Idul Fitri 2023: Tak Ada Lagi Silaturahmi

40 hari lalu

Warga Kampung Susun Bayam yang bermukim di samping Pintu masuk JIS, Jakarta Utara. Desty Luthfiani/TEMPO.
Eks Warga Kampung Bayam Dirikan Tenda Dekat JIS H-1 Idul Fitri 2023: Tak Ada Lagi Silaturahmi

Momen kebersamaan saat Idul Fitri tak lagi dirasakan eks warga Kampung Bayam. Mereka telah berpencar, meski masih ada yang bertahan tinggal dekat JIS.


Mudarat Opsi Kanibal Komponen KRL

8 Maret 2023

Mudarat Opsi Kanibal Komponen KRL

Pemerintah mempertimbangkan opsi retrofit atau perpanjangan umur pakai kereta listrik atau KRL menggunakan komponen kereta lain.


Jakpro Jawab Surat Keberatan Administratif Warga Kampung Bayam, Bantah Ada Penggusuran

22 Februari 2023

Sejumlah warga Kampung Bayam mendirikan tenda dan berunjuk rasa depan Balai Kota DKI, Kamis, 1 Desember 2022. Foto Tempo/Anisa Hafifah.
Jakpro Jawab Surat Keberatan Administratif Warga Kampung Bayam, Bantah Ada Penggusuran

Jakpro juga mempertanyakan siapa sebenarnya Persaudaraan Warga Kampung Bayam (PWKB) yang mengklaim berjumlah 75 orang.


Alasan Pemprov DKI Soal Kampung Susun Bayam Belum Bisa Dihuni Warga Korban Gusuran

21 Februari 2023

Aktivitas warga di tenda pengungsian di depan pintu masuk Kampung Susun Bayam, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin, 28 November 2022. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Alasan Pemprov DKI Soal Kampung Susun Bayam Belum Bisa Dihuni Warga Korban Gusuran

Jakpro dan Pemprov DKI akan kembali membahas mendalam soal biaya yang harus dianggarkan untuk Kampung Susun Bayam.


4 Tuntutan Warga Tersebab Tak Kunjung Menghuni Kampung Susun Bayam

21 Februari 2023

Aktivitas warga di tenda pengungsian di depan pintu masuk Kampung Susun Bayam, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin, 28 November 2022. TEMPO/ Febri Angga Palguna
4 Tuntutan Warga Tersebab Tak Kunjung Menghuni Kampung Susun Bayam

Eks warga Kampung Bayam melayangkan empat tuntutan kepada Pemprov DKI dan Jakpro. Mereka belum juga bisa menghuni Kampung Susun Bayam.


Terkatung-katung Warga Huni Kampung Susun Bayam, Jakpro Berdalih Soal Legalitas

20 Februari 2023

Warga Kampung Bayem masih bertahan di depan Balai Kota DKI Jakarta untuk menuntut Pj Gubernur Heru Budi Hartono membantu mereka segera menghuni Kampung Susun Bayam yang berada di dekat JIS, Jumat, 2 Desember 2022. Tempo/Mutia Yuantisya
Terkatung-katung Warga Huni Kampung Susun Bayam, Jakpro Berdalih Soal Legalitas

Jakpro menyampaikan alasan legalitas yang menyebabkan warga belum bisa menghuni Kampung Susun Bayam.


Kampung Susun Bayam Belum BIsa Dihuni, LBH Jakarta Sebut Pemprov DKI dan Jakpro Melanggar Hukum

20 Februari 2023

Warga Kampung Bayem masih bertahan di depan Balai Kota DKI Jakarta untuk menuntut Pj Gubernur Heru Budi Hartono membantu mereka segera menghuni Kampung Susun Bayam yang berada di dekat JIS, Jumat, 2 Desember 2022. Tempo/Mutia Yuantisya
Kampung Susun Bayam Belum BIsa Dihuni, LBH Jakarta Sebut Pemprov DKI dan Jakpro Melanggar Hukum

5 keluarga terpaksa berkemah di depan Kampung Susun Bayam karena tidak lagi memiliki uang untuk mengontrak atau mencari tempat tinggal lain.


Soal Nasib SDN Pondokcina 1, Pemkot Depok Ikuti Proses yang Sedang Berjalan

9 Februari 2023

Suasana hari pertama sekolah di SDN Pondokcina 1, Senin 9 Januari 2023. TEMPO/ADE RIDWAN
Soal Nasib SDN Pondokcina 1, Pemkot Depok Ikuti Proses yang Sedang Berjalan

Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono mengatakan Pemkot Depok mengikuti proses yang sedang berjalan terkait SDN Pondokcina 1.


Top 3 Metro: Heru Budi Disebut Berani Lanjutkan Program Mandek di Era Anies, Polemik Jalan Berbayar

17 Januari 2023

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat meninjau proyek pembangunan sodetan Kali Ciliwung yang mengalirkan air ke Kanal Banjir Timur (KBT) di kawasan Jakarta Timur, Kamis, 1 Desember 2022. Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta.
Top 3 Metro: Heru Budi Disebut Berani Lanjutkan Program Mandek di Era Anies, Polemik Jalan Berbayar

Politikus PSI puji Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono yang berani melanjutkan program Sodetan Ciliwung yang mandek selama era Anies Baswedan.


Politikus PSI MInta Relokasi Warga Terdampak Sodetan Ciliwung Berlangsung Humanis

17 Januari 2023

Foto udara sebelum digusur (kiri) pada 11 Januari 2023 dan setelah digusur pada 13 Januari 2023 di di Jalan IPN, Kebon Nanas, Jakarta. Penertiban bangunan ini dilakukan dalam rangka pembangunan Proyek Nasional Sodetan Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur. TEMPO/Subekti.
Politikus PSI MInta Relokasi Warga Terdampak Sodetan Ciliwung Berlangsung Humanis

Wali Kota Jaktim memastikan warga ber-KTP DKI yang terdampak proyek Sodetan Ciliwung direlokasi ke Rusun Cipinang Besar Utara.