Sebelumnya Arifin meyakinkan kalau apa yang dilakukan 12 anak buahnya itu bukan pencucian uang dan korupsi. Dia menuturkan, mereka ambil uang di ATM Bersama tapi saldo (di Bank DKI) tidak berkurang. "
Namun kenapa pihak yang sana juga baru hebohnya sekarang. Itu juga jadi pertanyaan saya, sistem mereka seperti apa," kata Arifin.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Herry Djufraini, menyatakan telah melapor ke Polda Metro Jaya perihal sangkaan pembobolan mesin ATM oleh sejumlah anggota Satpol PP DKI. Namun Herry tak memberi konfirmasi atas jumlah dana yang dibobol.
Herry hanya menyatakan bahwa kasus tersebut tidak berdampak terhadap dana tabungan milik nasabah. Dia malah menuding bahwa pembobolan ATM bisa terjadi karena kesalahan pada sistem ATM bank lain yang digunakan oleh pelaku.
"Nasabah tidak perlu khawatir untuk tetap menggunakan layanan Bank DKI seperti biasa dan dana nasabah yang berada di Bank DKI dijamin aman," ujarnya lewat keterangan tertulis.