TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Kebakaran tiga unit rumah kontrakan menewaskan seorang anak berkebutuhan khusus di Tangerang Selatan pada Minggu siang 17 November 2019. Anak itu, Z (10 tahun), dikabarkan terpasung dengan cara dirantai pada kedua kakinya oleh orang tuanya di satu rumah kontrakan itu.
Kabakaran terjadi di Gang Sayur Asem RT 14 RW 04, Kelurahan Setu, Kecamatan Setu. Lina, seorang tetangga, mengisahkan kalau asap hitam muncul dari antara rumah kontrakan tersebut. Sedang Z, dituturkannya, biasa dirantai ayahnya, Sohin, untuk mencegah berlari-larian.
"Kejadian kebakarannya Minggu siang sebelum azan ashar," katanya saat ditemui di lokasi pada Selasa 19 November 2019.
Tidak jelas apakah api berasal dari dalam rumah yang dihuni Z atau yang lain. Tapi Lina menyebutkan sebelumnya pernah terjadi juga kejadian rumah hampir terbakar. "Tapi tidak besar, mungkin anaknya mainin korek api," ujarnya.
Pada kebakaran Minggu, Lina mengisahkan, upaya pemadaman terhalang oleh akses jalan gang yang terlalu sempit. Menurutnya, itu menyebabkan ketiga rumah kontrakan akhirnya ludes terbakar. "Dua kontrakan yang disampingnya juga habis dilalap api, untungnya dua kontrakan disampingnya kosong tidak berpenghuni."
Saat ini, Lina menyatakan tidak mengetahui keberadaan Sohin, ayah dari Z. Dia menduga Sohin sedang menjalani pemeriksaan di kantor polisi. Sedang ibunda Z disebutkannya meninggal 40 hari yang lalu.
Kapolsek Cisauk, Ajun Komisaris Rolando Victor Hutajulu, membenarkan sedang mengumpulkan keterangan terkait kebakaran yang merenggut nyawa seorang anak tersebut. Tapi dia tidak menjelaskan soal Sohin. "Nanti ya, masih kita periksa dan selidiki," katanya singkat saat dihubungi.