TEMPO.CO, Jakarta - PT Transportasi Jakarta atau Transjakarta memastikan jalur busway akan steril dari kendaraan pribadi tanpa pengecualian. Tujuannya, memberikan pelayanan maksimal kepada penggunanya setelah kejadian viral terkini ketika belasan pemotor mendesak satu bus bergerak mundur.
Untuk tujuan itu, Direktur Utama Transjakarta Agung Wicaksono mengaku sudah bersurat ke Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya dan Gubernur DKI Jakarta. Hasilnya, Polda menyatakan agar diskresi polisi tentang penggunaan jalur busway untuk umum tidak dikeluarkan dengan mudah.
"Karena ada yang namanya diskresi polisi seringkali ditemukan pada jalur yang tidak steril," katanya saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat 22 November 2019.
Setelah diskresi kepolisian di jalur Transjakarta diperketat, Agung mengaku mendapat laporan bahwa jalur busway sudah jarang dilalui kendaraan selain bus Transjakarta. Menurutnya, pengetatan diskresi tersebut termasuk untuk setiap perjalanan rombongan Presiden Joko Widodo yang memilih tetap berada di luar jalur busway.
"Kami berterima kasih sekali kepada presiden karena dengan ini memberikan contoh bagi kendaraan lain, kalau RI 1 saja tidak lewat jalur busway apalagi RI-RI di bawahnya," kata Agung.
Sebelumnya, viral di media sosial rekaman video yang menunjukkan belasan pemotor berhadap-hadapan dengan satu bus Transjakarta di mulut jalur busway di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan. Para pemotor rupanya berbalik arah menghindari razia lalu mendesak bus mundur demi memberi jalan untuk mereka kabur.
Akibat kejadian itu, bus Transjakarta koridor 4 Pulo Gadung- Dukuh Atas terhenti dan pramudinya kukuh menolak mundur hingga polisi lalu lintas datang. Tindakan si pramudi mendapat apresiasi dari banyak kalangan.