TEMPO.CO, Jakarta - PT Transportasi Jakarta atau Transjakarta mengklaim sistem wayfinding yang diterapkan sejak dua pekan lalu disambut baik oleh para penumpang.
"Kita adakan evaluasi dan kita sudah paparkan evaluasi itu ke Dinas Perhubungan dan dinilai baik," ujar Direktur Utama Transjakarta Agung Wicaksono saat dihubungi, Sabtu, 23 NOvember 2019.
Dalam hasil evaluasi mengenai sistem wayfinding, kata Agung, masyarakat sudah secara mandiri menggunakan layanan tanpa perlu dibantu oleh petugas. Ia mencontohkan, kini penumpang pria yang masuk dari pintu area khusus wanita secara langsung berpindah ke area yang dapat ditempati oleh pria dan wanita.
Dengan kemandirian dari para penumpang, petugas layanan bus atau PLB on board hanya perlu memastikan kembali seluruh penumpang mengikuti aturan yang ditetapkan oleh Transjakarta. Nantinya sistem wayfinding akan segera diterapkan di koridor Transjakarta lainnya. Namun Agung masih merahasiakan koridor selanjutnya.
Sekretaris Korporasi dan Humas Transjakarta Nadia Disposanjoyo mengatakan koridor dengan sistem wayfinding selanjutnya akan diumumkan pada Desember mendatang. "Yang pasti 1 Desember 2019 akan tambah rute yang menerapkan wayfinding," kata dia.
Sejak 6 November 2019, Transjakarta menerapkan sistem wayfinding. Sistem ini memindahkan PLB on board yang biasanya ada di dalam bus ke halte. Artinya, penumpang diarahkan memiliki budaya mandiri saat menaiki bus Transjakarta. Sistem ini baru berlaku di Koridor 1 Blok M-Kota. Bersamaan dengan penerapan sistem ini, Transjakarta menambah informasi yang tertera di bus, seperti peta rute beserta gedung-gedung yang bersinggungan dengan halte.