TEMPO.CO, Jakarta - PT LRT Jakarta akan memulai tahap konstruksi proyek fase II kereta Lintasan Rel Terpadu (LRT) pada awal 2020. Direktur Proyek PT LRT Jakarta, Iwan Takwin mengatakan fase pertama yang akan diselesaikan adalah fase IIA atau rute Pegangsaan Dua, Kelapa Gading ke Jakarta International Stadium, Tanjung Priok.
“Saat ini sedang finalisasi FS (feasibility study) dan basic design. Targetnya selesai akhir Desember ini,” kata Iwan kepada TEMPO, Ahad, 24 November 2019.
Mulai 1 Desember mendatang, LRT Jakarta fase 1 rute Pegangsaan Dua, Kelapa Gading ke Velodrome, Rawamangun akan mulai beroperasi secara komersial. Pemerintah DKI menetapkan tarif Rp 5.000 sekali jalan.
Menurut Iwan, pembangunan fase II memang akan dilakukan secara bertahap karena besarnya anggaran proyek tersebut. Fase IIA, Pegangsaan Dua-JIS, akan terbentang sepanjang 8,1 kilometer dengan prediksi nilai proyek Rp 7 triliun. Sedangkan fase IIB, Velodrome-Manggarai sepanjang 6 kilometer akan membutuhkan anggaran hingga Rp 6 triliun.
Berdasarkan dokumen Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara atau KUA-PPAS 2020, PT LRT Jakarta sendiri telah mengajukan penyertaan modal daerah (PMD) sebesar Rp 5,22 triliun. Anggaran ini sebagian besar memang akan digunakan untuk pembangunan fase IIA.
Selain itu, PT LRT Jakarta masih menjalin komunikasi dengan perusahaan swasta dan asing untuk pengerjaan fase II. "Skema pembiayaan sampai sekarang ini masih tetap didukung PMD,” kata Iwan.
Direktur Utama PT LRT Jakarta, Wijanarko sebelumnya mengatakan perusahaan daerah tersebut menargetkan pembangunan kereta LRT fase IIA pada 2022. Sedangkan fase IIB diprediksi akan selesai pada 2024 dengan target pengerjaan dimulai 2021.
Meski begitu, menurut Wijanarko, fase I dan II bukan rute final kereta LRT Jakarta di dalam kota. Ia mengatakan perusahaannya akan melanjutkan proyek tersebut dengan pembangunan fase III yang menyambung rel LRT dari Manggarai hingga Dukuh Atas, Tanah Abang dan Kebayoran lama. Rute ini akan terintegrasi dengan halte bus Transjakarta, stasiun KRL Jabodetabek dan stasiun Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta. “Fase III masih tahap perencanaan yang matang. Karena masih meminta persetujuan (Pemprov DKI Jakarta) untuk trasenya,” kata Wijanarko.