TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono mengatakan pihaknya tak akan menerjunkan tim pengamanan khusus pada acara Reuni Akbar Mujahid 212 atau Reuni PA 212.
Menurut Gatot, panitia acara sudah berdiskusi dengan pihak intel Polda Metro Jaya ihwal persiapan acara dan pengamanannya.
"Enggak ada penambahan personel pengamanan, cukup dari Polda Metro saja," kata Gatot di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa, 26 November 2019.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono saat ditemui awak media di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa, 26 November 2019. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Namun, Gatot tak merinci jumlah personel yang pihaknya akan terjunkan. Menurut dia, jumlah personel pengaman akan menyesuaikan jumlah massa yang hadir.
"Jadi (Reuni 212) enggak usah terlalu dibesar-besarkan atau lain sebagainya. Ini sebagaimana kegiatan-kegiatan agama lainnya," kata Gatot.
Seperti diketahui, aksi 212 pertama kali digelar 2016 terkait desakan pemidanaan terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dituduh menista agama. Tuduhan diterima Ahok--kini akan dilantik menjadi komisaris utama di BUMN--di tengah kontestasi pilkada yang tengah diikutinya bersama Anies Baswedan.
Aksi ini kemudian berkembang menjadi sebuah organisasi bernama PA 212. Rencananya, mereka akan menggelar reuni pada 2 Desember 2019, atau Senin pekan depan di Monas, Jakarta Pusat.
Dalam acara reuni PA 212 kali ini, massa akan berfokus kepada tuntutannya agar Diah Mutiara Sukmawati Soekarnoputri dihukum atas tindakannya membandingkan Nabi Muhammad SAW dengan Presiden RI Pertama Sukarno.