TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Warga Pamulang mengeluhkan pembangunan jembatan Bambu Apus yang belum selesai sehingga mereka terpaksa menggunakan jembatan dari batang bambu.
"Warung saya sepi, biasanya kalau jam makan siang ramai, sejak ada pembangunan jembatan mungkin orang- orang males lewat sini," kata Ariyani, pemilik warung nasi yang berada di dekat proyek pembangunan jembatan, Selasa 26 November 2019.
Menurut Ariyani, perbaikan jembatan ini dilakukan pada Oktober 2019. Jembatan itu rusak karena sering dilewati truk besar proyek jalan tol yang menuju Bambu Apus, sehingga jembatan dilapisi besi.
"Yang lewat truknya besar- besar, truk proyek tol, lalu dibuat jembatan ini tinggi, kalau tinggi begini nanti yang mampir warung saya gimana, ya saya minta tolong dibuatkan jalan ke warung saya," ujarnya.
Mahmudah (48), warga setempat juga mengeluhkan jembatan sementara dari bambu. "Saya mau jemput anak pulang sekolah, suka takut kalau lewat jembatan ini, soalnya goyang-goyang kalau anak-anak lewat takut kenapa-kenapa," ujarnya.
Mahmudah berharap agar jembatan cepat diselesaikan oleh pemerintah agar warga tidak kesulitan untuk beraktivitas. Akibat perbaikan jembatan ini, kendaraan yang hendak melintas dari Ciputat mengarah ke Bambu Apus harus memutar.
Pantauan Tempo di lokasi, terlihat papan proyek anggaran mencapai Rp 1,365 miliar dari APBD kota Tangsel tahun 2019 yang bangun oleh CV Prima Guna Reksa dengan waktu pelaksanaan 140 hari kalender mulai dari bukan Oktober. Pekerjaan jembatan Bambu Apus dilakukan oleh 3 pekerja yang sedang membuat turap pinggir kali.
MUHAMMAD KURNIANTO