TEMPO.CO, Jakarta - Taipan properti Ciputra rencananya akan disemayamkan di Ciputra Artpreneur, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Rabu malam ini 27 November 2019. Rencana disampaikan oleh seorang perwakilan keluarga kepada wartawan yang mendatangi kediaman chairman dan founder Ciputra Group itu di Perumahan Bukit Golf Pondok Indah, Jakarta Selatan, Rabu siang. "Sekitar jam sembilan malam jenazah sampai di Jakarta," ujar pria bertopi itu.
Ciputra meninggal di usianya yang ke-88 di Singapura pada Rabu dinihari. Belum ada keterangan tentang sebab kematiannya. Yang didapati Tempo di kediaman baru sebatas berderet-deret karangan bunga yang disertai ucapan duka cita. Lahir di Parigi, Sulawesi Tengah, berikut ini sejumlah catatan tentang pria bernama asli Tjie Tjin Hoan ini,
1. Bisnis Properti yang Menggurita
Dia memimpin Ciputra Group hingga memiliki 13 sektor usaha di bidang perumahan, gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, hotel, apartemen, fasilitas rekreasi, pendidikan, kesehatan, agrikultur, telekomunikasi, pusat kesenian, media, dan asuransi.
Pada 2018, Ciputra Group menggarap proyek di luar negeri dengan proyek Ciputra Hanoi International City sebagai proyek paling matang. Terhitung saat itu ada 3 proyek di tiga negara berbeda yang sedang digarap oleh Ciputra melalui kepemilikan minoritas saham di International City Development Pte Ltd (ICD).
Beberapa proyek tak lepas dari kritik. Contohnya, perumahan elite Pantai Indah Kapuk (PIK) yang mereklamasi pesisir Jakarta seluas 830 hektare.
2. Daftar Orang Terkaya di Indonesia
Pada 2019, majalah Forbes mengeluarkan daftar 20 orang terkaya di Indonesia. Dalam daftar tersebut, keluarga Ciputra menduduki urutan ke-18. Total kekayaan keluarga Ciputra ditaksir mencapai USD 1,1 miliar atau sekitar Rp 15,4 triliun.
3. Bisnis Media Massa
Bersama Goenawan Mohamad, Ciputra termasuk di antara pendiri Majalah Berita Mingguan Tempo pada 1971. Ciputra juga mengalami manis pahitnya bisnis media saat Tempo dua kali dibredel oleh pemerintah. Berdasarkan situs korporat media ini, jumlah saham yang dimiliki lewat PT Jaya Raya Utama sebesar 16 persen dan Yayasan Pembangunan Jaya Raya sebesar 8 persen. Ciputra juga memiliki saham di Harian Bisnis Indonesia.
4. Persatuan Bulutangkis Jaya Raya
Ciputra mendirikan Persatuan Bulutangkis (PB) Jaya Raya di Jakarta pada 1975. Klub ini tercatat telah melahirkan dua legenda bulutangkis Indonesia, yakni Retno Kustiyah dan Rudy Hartono. Saat ini, beberapa pemain PB Jaya Raya yang mengharumkan nama Indonesia, di antaranya adalah Marcus Fernaldi Gideon, Muahammad Rian Ardianto, Hendra Setiawan, dan Greysia Polii.